Sinar Mas Bangun Pusat Data AI Rp 4,9 Triliun di Jakarta, Beroperasi 2026

YouTube SM+
Ilustrasi pusat data
Penulis: Kamila Meilina
12/3/2025, 09.46 WIB

Sinar Mas melalui anak usahanya SM+ resmi memulai pembangunan pusat data SMX01 di kawasan pusat bisnis Jakarta. Total investasinya lebih dari US$ 300 juta atau Rp 4,9 triliun (kurs Rp16.447 per US$).

Anak usaha Sinar Mas itu melakukan kerja sama strategis dengan Korea Investment Real Asset Management (KIRA) serta LG Sinar Mas sebagai penasihat teknologi dan operator. 

SMX01 dirancang untuk menjadi pusat data dengan konektivitas tinggi dan kesiapan untuk mendukung teknologi kecerdasan buatan atau AI. Fasilitas ini ditargetkan beroperasi pada 2026.

Dengan luas hampir 15.500 meter persegi, fasilitas itu akan menyediakan hingga 2.400 rak yang tersebar di sembilan data hall alias ruangan tempat rak server.  Setiap data hall dapat menampung hingga 340 rak dan mendukung berbagai kebutuhan pelanggan, termasuk layanan colocation, hyperscale dengan kepadatan daya tinggi, serta aplikasi AI dan mesin pembelajaran alias machine learning.

Untuk memenuhi kebutuhan komputasi berkinerja tinggi, SMX01 akan memiliki kapasitas awal 18 MW yang dapat ditingkatkan hingga 60 MW. Beberapa fitur unggulan dari pusat data ini meliputi:

  • Dukungan untuk rak dengan kepadatan daya tinggi hingga 130 KW per rak
  • Teknologi pendingin udara terbaru dan sistem liquid cooling canggih sesuai permintaan
  • Berbagai pilihan operator penyedia internet melalui beberapa jalur fiber

SMX01 dibangun dengan standar Tier IV dan dirancang untuk meraih sertifikasi green building. Pusat data ini akan menerapkan desain hemat energi dengan Power Usage Effectiveness atau PUE yang rendah, sekaligus menawarkan perlindungan keamanan tingkat tinggi yang sesuai dengan standar global.

“Pusat data terbaru ini mencerminkan komitmen kami untuk menyediakan infrastruktur digital yang aman dan memiliki skalabilitas tinggi. SMX01 akan menghubungkan pasar Indonesia dengan ekosistem digital global, serta memungkinkan penerapan teknologi canggih dan mendukung pengembangan ekonomi digital nasional,” kata Presiden Direktur dan CEO SM+ Herson Suindah dalam siaran pers, Kamis (6/3). 

Pembangunan SMX01 sejalan dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi digital Asia Tenggara yang diperkirakan US$ 1 triliun pada 2030. Pusat data ini akan berperan penting dalam mempercepat adopsi teknologi digital di Indonesia, sekaligus menarik perusahaan global untuk berinvestasi di sektor teknologi.

“Kami sangat antusias berkolaborasi dengan SM+ dan LG Sinar Mas dalam proyek ini. Investasi kami di SMX01 mencerminkan keyakinan terhadap pertumbuhan ekonomi digital Indonesia,” CEO KIRA Yong Sik Kim.



Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

Reporter: Kamila Meilina