Asia Pasifik Jadi Wilayah Incaran Investasi AI, Ini Alasannya
Asia Pasifik diprediksi menjadi pusat investasi AI global. Kawasan ini dinilai memiliki pertumbuhan digital tercepat dengan adopsi teknologi masyarakat yang jauh lebih cepat dibandingkan wilayah lain.
Senior Managing Director FTI Delta Sam Evans menilai kawasan Asia Pasifik kini berada di garis depan pertumbuhan digital dunia.
“Pertumbuhan 5G di wilayah ini signifikan, dengan hampir 70% pangsa pasar global berada di Asia Pasifik. Hal ini menjadikan kawasan ini sebagai pemimpin utama dalam perkembangan teknologi komunikasi,” ujar dia dalam sesi diskusi Bali Annual Telkom International Conference (BATIC) di Nusa Dua, Bali, Rabu (27/8).
Tren digital itu disebut memunculkan optimisme tinggi di kalangan pelaku industri. Berdasarkan survei ITW Global Leaders Forum atau GLF, lebih dari 80% eksekutif internasional di sektor carrier memiliki pandangan positif terhadap prospek industri telekomunikasi global, rekor tertinggi sejak survei dimulai.
Sam mengungkapkan ada sejumlah faktor utama yang mendasari keyakinan ini, di antaranya:
- Permintaan konektivitas yang terus meningkat akibat pertumbuhan data eksponensial
- Munculnya model bisnis baru seperti managed services, GPU as a Service hingga penerapan AI yang memperluas peluang pasar
- Perubahan fundamental teknologi, di mana AI tidak hanya mengubah layanan yang ditawarkan, tetapi juga cara jaringan dibangun dan dikelola
Menurut dia, investor juga menunjukkan minat kuat. Survei GLF lain mencatat 94% responden menilai sentimen investasi di industri telekomunikasi dan infrastruktur digital sangat positif, ia mengatakan ini mengindikasikan arus modal akan terus mengalir ke sektor ini.
Dari berbagai kawasan, Asia Pasifik menjadi yang paling optimistis terhadap investasi digital pada 2024 – 2025. Data menunjukkan lonjakan sentimen investor:
- 2024: 94% positif, 6% netral, 0% negatif
- 2023: 76% positif, 24% netral, 0% negatif
Sebagai perbandingan, Amerika Utara mencatat 90% positif, Timur Tengah dan Afrika Utara atau MENA 78% positif, Eropa 62% positif, sementara Afrika hanya 42% positif dengan tingkat netral dan pesimis yang relatif tinggi.
Direktur IT Telkom Indonesia Faizal Rochmad menegaskan Asia merupakan kawasan unik dengan tingkat adopsi teknologi yang sangat cepat. Hal ini yang membuat perusahaan global menjadikan Asia sebagai pasar utama investasi AI.
“Dibandingkan Eropa, Amerika Utara, atau Timur Tengah, masyarakat Asia mengadopsi teknologi jauh lebih cepat, termasuk AI. Jumlah pengguna berbagai platform digital luar biasa besar, sehingga kebutuhan terhadap infrastruktur data center, cloud service, hingga keamanan siber ikut tumbuh pesat,” ujar Faizal.
Ia menambahkan, antusiasme masyarakat Asia dalam menyambut teknologi baru sudah terbukti dari waktu ke waktu.
“Dari era CD, internet, chatting, sampai media sosial seperti Facebook, Instagram, hingga Twitter, pengguna terbanyak selalu di Asia,” kata dia.
Tren ini disebutnya menunjukkan demand yang luar biasa besar. “Maka wajar jika para penyedia teknologi global terus memperluas investasi di kawasan ini,” ia menambahkan.