Ratusan delegasi peserta Indonesia International Sustainability Forum atau ISF 2024 dari berbagai penjuru dunia akan dimanjakan dengan pengalaman kuliner dan visual di Gala Dinner yang digelar di Monumen Nasional (Monas), Jakarta pada Kamis (5/9) malam.
"Monas dipilih menjadi tempat jamuan makan malam tamu istimewa ISF 2024 karena monumen ini merefleksikan nilai-nilai luhur sejarah kebangkitan Indonesia yang menjadi pendorong semangat kolaborasi yang digandakan ajang ISF,” ujar Rachmat Kaimuddin, Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.
Saat ini dunia memerlukan semangat kolaborasi yang lebih nyata untuk mewujudkan berbagai aksi dan inovasi dengan harapan akan terwujud di ISF 2024. Para tamu akan dimanjakan dengan atraksi visual di dinding Monas yang menjulang tinggi saat mereka menikmati hidangan.
Perpaduan teknologi modern dengan bangunan bersejarah menjadi pengalaman yang tak terlupakan bagi 500 tamu VIP yang hadir di acara jamuan makan malam yang dihadiri Wakil Presiden RI KH Ma’ruf Amin.
Pengalaman para tamu akan aneka menu makanan yang tersaji juga menjadi ajang bagi Indonesia melakukan gastrodiplomasi. “Dengan menjamu para delegasi, aneka makanan yang spesial seperti sukun telur asin dan rawon menjadi cara kita mengenalkan kuliner Indonesia ke seluruh dunia,” ujar Rahmat.
Jamuan makan malam di ISF 2024 dibuka dengan aneka menu, antara lain:
Pembuka: Nusantara Platter
1. Sate Ayam: Hidangan ikonik yang berasal dari hiruk-pikuk kuliner jalanan Jawa ini kini telah mendunia, menjadi duta cita rasa Indonesia yang membanggakan.
2. Sukun Telor Asin: Perpaduan unik antara sukun yang telah berabad-abad menjadi bagian penting kuliner Indonesia, dengan telur asin yang dihasilkan oleh produsen lokal di Brebes, Jawa Tengah.
3. Otak-Otak: Sajian seafood yang dibungkus daun pisang ini menampilkan keragaman rempah Indonesia, dengan setiap daerah memiliki versi uniknya sendiri.
4. Tumis Timun Jepang: Hidangan ringan yang menyegarkan, menampilkan keahlian memasak sayuran lokal dengan sentuhan modern.
Hidangan Utama: Rawon
Daging sapi yang dimasak dengan bumbu kluwak khas Jawa Timur ini menjadi bintang utama malam itu. Warnanya yang hitam pekat menyimpan rahasia rasa yang dalam dan kaya, mewakili kedalaman budaya kuliner Indonesia.
Penutup: Pandan Entremet
Terinspirasi dari Es Teler khas Jawa Barat, makanan penutup (dessert) ini menampilkan krim pandan yang sudah sangat akrab di lidah Indonesia. Perpaduan antara cokelat putih dan pandan menciptakan harmoni manis yang menyegarkan, menutup jamuan dengan sempurna.
Rachmat mengatakan jamuan makan malam ini bukan hanya tentang makanan. Ini merupakan pernyataan budaya serta sebuah undangan untuk menyelami kekayaan rasa Indonesia. Di tengah diskusi tentang keberlanjutan global, para tamu diajak untuk merasakan langsung keberlanjutan dalam konteks kuliner Indonesia.
Tradisi dan inovasi dapat berjalan beriringan, menciptakan hidangan yang tidak hanya lezat, tetapi juga penuh makna.
"Saat para pemimpin dunia berkumpul untuk membahas masa depan dunia, mereka akan diingatkan melalui setiap suapan bahwa keberlanjutan bukan hanya tentang teknologi dan kebijakan, tetapi juga tentang melestarikan warisan budaya dan kuliner yang telah berabad-abad memperkaya peradaban kita," ujarnya.