Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melepas alat operasional meteorologi maritim berupa drifter di sekitar Kepulauan Seribu untuk memperkuat layanan informasi meteorologi maritim. Alat tersebut diharapkan bisa membantu melakukan observasi perairan Laut Jawa.
Plt. Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengatakan drifter tersebut dilepaskan agar terus hanyut bergerak menuju Selat Sunda, dan akhirnya keluar ke perairan Samudera Hindia.
"Kami memohon doa agar upaya ini berhasil, sehingga jumlah titik observasi di laut Indonesia dapat meningkat, yang pada akhirnya akan memperkuat keselamatan pelayaran," ujar Dwikorita dalam keterangan tertulis yang diterima, Rabu (9/10).
Dwikorita mengatakan, pelepasan drifter merupakan upaya BMKG dalam mendukung peningkatan layanan informasi meteorologi di sektor maritim. Jaringan observasi yang semakin kuat dan luas dapat memberikan data yang lebih akurat dan terperinci mengenai kondisi cuaca maritim.
Menurut dia, pemilihan perairan Laut Jawa Bagian Barat di dekat Kepulauan Seribu sebagai lokasi pelepasan drifter karena daerah tersebut merupakan salah satu jalur pelayaran yang cukup padat, baik untuk transportasi umum maupun sektor pariwisata.
"Kegiatan maritim yang intensif di wilayah tersebut memerlukan layanan meteorologi yang andal dan presisi tinggi, sehingga kehadiran drifter diharapkan dapat memberikan kontribusi besar dalam memantau kondisi cuaca dan laut secara real-time," ujarnya.
Pelepasan drifter tersebut merupakan salah satu rangkaian dari proyek Maritime Meteorological System (MMS)-1 yang telah berjalan selama empat tahun. Proyek tersebut akan menjadi payung dari berbagai inisiatif untuk memperkuat sistem informasi meteorologi maritim di Indonesia.
Adapun, salah satu elemen utama dari proyek ini adalah penguatan kerapatan jaringan observasi, termasuk melalui pelepasan drifter, yang dapat mengukur arah arus laut, suhu permukaan laut, dan tekanan udara.
Dwikorita mengatakan, BMKG berkomitmen untuk meningkatkan pemahaman dan pelayanan meteorologi maritim guna mendukung keselamatan dan kesejahteraan masyarakat yang beraktivitas di laut.
Sebagai informasi, BMKG telah melepas 73 drifter di seluruh perairan Indonesia sejak 2023, bekerja sama dengan Pusat Meteorologi Maritim dan mitra seperti PT Pelni, PT DLU, ASDP, dan PT CLS Indonesia.
Drifter ini berperan dalam mengumpulkan data cuaca laut yang krusial untuk prediksi cuaca maritim. Selain drifter disiapkan pula akan terpasang 10 buah radar maritim (High Frequency Type Array) dan penguatan tulang punggung sistem processing meteorologi maritim yang diperkuat dengan artificial intelligence (AI), machine learning dan big data.