Kualitas Udara di Bekasi dan Tangerang Selatan Jadi yang Terburuk Pagi Ini

ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/tom.
Kota Bekasi, Jawa Barat menempati peringkat pertama kota dengan kualitas udara terburuk di Indonesia, pada Selasa (22/10).
Penulis: Djati Waluyo
22/10/2024, 10.04 WIB

Kota Bekasi, Jawa Barat menempati peringkat pertama kota dengan kualitas udara terburuk di Indonesia, pada Selasa (22/10). Berdasarkan data yang dihimpun situs pemantau kualitas udara, IQAir, pada pukul 09.35 WIB indeks kualitas udara (AQI) di Kota Bekasi, Jawa Barat mencapai 176 poin atau berada pada kategori kualitas udara tidak sehat.  

Selain Kota Bekasi, Kota Tangerang Selatan juga tercatat memiliki kualitas udara tidak sehat pada pagi ini dengan indeks AQI di angka 165 poin. Adapun Jakarta menempati posisi ke-5 dengan indeks AQI 144 atau berada pada kategori tidak sehat untuk kelompok sensitif.

Berikut ini lima kota dengan kualitas udara terburuk di Indonesia pada Selasa (22/10):   

  1. Bekasi, Jawa Barat dengan AQI poin 176 atau berada pada kategori tidak sehat.
  2. Tangerang Selatan, Banten dengan AQI poin 165 atau berada pada kategori tidak sehat.
  3. Pagak, Kabupaten Malang, Jawa Timur dengan AQI poin 155 atau berada pada kategori tidak sehat.
  4. Bandung, Jawa Barat dengan AQI poin 153 atau berada pada kategori tidak sehat.
  5. Jakarta dengan AQI poin 144 atau berada pada kategori tidak sehat untuk kelompok sensitif.

Indeks AQI menunjukkan kota dengan kualitas udara paling buruk di dunia ditempati oleh Lahore, Pakistan dengan AQI poin 424 atau masuk dalam kategori berbahaya.

Indeks AQI menunjukkan konsentrasi polutan udara yang menunjukkan kategori kualitas udara. Kategori baik memiliki rentang PM 2,5  sebesar 0-50, yakni tingkat kualitas udara yang tidak memberikan efek bagi kesehatan manusia atau hewan dan tidak berpengaruh pada tumbuhan, bangunan ataupun nilai estetika.  

Kategori sedang dengan rentang PM2,5 sebesar 51-100, yakni kualitas udaranya yang tidak berpengaruh pada kesehatan manusia ataupun hewan tetapi berpengaruh pada tumbuhan yang sensitif dan nilai estetika .  

Kategori tidak sehat untuk kelompok sensitif berada pada rentang PM 2,5 101-150, yakni kualitas udaranya tidak sehat bagi kelompok sensitif  dan bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika.  

Kategori tidak sehat dengan rentang PM 2,5 di angka 151-200, yaitu kualitas udara di wilayah tersebut tidak sehat bagi manusia untuk beraktivitas di luar.  

Kategori sangat tidak sehat dengan rentang PM2,5 sebesar 200-299 atau kualitas udaranya dapat merugikan kesehatan pada sejumlah segmen populasi yang terpapar.  

Kategori berbahaya dengan rentang PM 2,5 sebesar 300-500 atau secara umum kualitas udaranya dapat merugikan kesehatan yang serius pada populasi manusia.

Reporter: Djati Waluyo