Geo Dipa Nilai Holding Dapat Percepat Pengembangan Panas Bumi di RI

Katadata/Muhammad Fajar Riyandanu
Instalasi sumur panas bumi di PLTP Small Scale Unit Dieng yang dioperasikan PT Geo Dipa Energi.
29/3/2023, 19.49 WIB

PT Geo Dipa Energi menyambut positif usulan Kementerian BUMN untuk melakukan holdingisasi atau penyatukan perusahaan panas bumi yang terdiri dari dua perusahaan di bawah Kementerian BUMN yakni PT PLN Gas dan PT Pertamina Geothermal Energy.

Rencana merger itu disebut bisa mengoptimalkan produksi listrik dan penyaluran setrum yang berasal dari energi bersih. Direktur Operasi dan HSSE PT Geo Dipa Energi, Rio Supriadinata Marza, menyampaikan bahwa holdingisasi bisa mempercepat pengembangan energi panas bumi domestik.

Dia mengatakan, peningkatan daya seterum panas bumi di dalam negeri berjalan cukup konservatif selama 15 tahun terakhir. Lebih lanjut, daya kapasitas terpasang pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) pada 2008 sebesar 1.000 megawatt (MW). Jumlah ini bertambah menjadi 2.200 MW sampai 2.300 MW pada 2023.

“Baru dua kali lipatnya dari tahun 2008 sampai 2023. Artinya hampir 20 tahun masih tak seberapa dan bila kita bicara ingin percepatan saya kira merger adalah pilihannya,” kata Rio saat ditemui di Sekretariat Ikatan Alumni ITB Jakarta Selatan pada Rabu (29/3).

Kendati demikian, Rio mengusulkan agar pemerintah memberi kesempatan kepada Geo Dipa untuk berkembang secara mandiri. Alasannya, BUMN yang berada di bawah Kementerian Keuangan itu memiliki fasilitas produksi seterum panas bumi dari hulu ke hilir.

Menurutnya, Pertamina lebih relevan untuk mengatur ketahanan energi lewat optimalisasi produksi bahan bakar minyak dan gas. Sementara PLN diamanatkan untuk mengoptimalisasi pembangkit listrik dari sumber energi bersih selain panas bumi.

“Tapi kalau BUMN ingin konsolidasi karena semangatnya untuk merger jadi sebuah kekuatan yang besar untuk kepentingan negara, Geo Dipa siap ikut kemauan pemerintah,” ujar Rio.

Sebelumnya, Kementerian BUMN serius untuk melakukan holdingisasi atau menyatukan perusahaan nasional yang bergerak di sektor penyediaan energi terbarukan dengan perusahaan PLTP milik negara.

Holdingisasi di tubuh perusahaan PLTP disebut bisa mengoptimalkan produksi listrik dan penyaluran setrum bersih ke wilayah kawasan industri hijau.

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan kementeriannya bakal membentuk holding panas bumi yang terdiri dari dua perusahaan di bawah Kementerian BUMN yakni PT PLN Gas dan PT Pertamina Geothermal Energy dengan PT Geo Dipa Energi yang berada di bawah naungan Kementerian Keuangan.

Holdingisasi adalah istilah yang merujuk pada penggabungan berbagai perusahaan di bawah satu perusahaan induk. Untuk melancarkan penyatuan perusahaan tersebut, Erick mengaku telah berkomunikasi dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani sebagai pimpinan lembaga yang membawahi PT Geo Dipa Energi.

"Kami sudah ngobrol kok, tapi kan gak usah kesusu. Saya juga sudah ngomong sama PLN soal ini," kata Erick saat ditemui di Gedung Nusantara I DPR Jakarta pada Selasa (29/11/2022).

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu