Jerman memasang turbin angin kayu pertama di dunia yang lebih ramah lingkungan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB). Menurut Laboratorium Energi Terbarukan Nasional, sekitar 85-90% turbin angin kayu tersebut terbuat dari bahan yang dapat didaur ulang.
Prototipe turbin kayu ini di produksi oleh startup Jerman Voodin Blade. Mereka membuat bilah kayu sepanjang 9,3 meter secara khusus dari kayu veneer laminasi (LVL), dan memasangnya pada turbin angin yang ada di Breuna, dekat Kota Kassel, Jerman.
Voodin Blade mengatakan bilah LVL-nya 100% dapat didaur ulang dan biaya produksinya 20% lebih murah daripada bilah turbin angin konvensional yang terbuat dari fiberglass dan serat karbon. Mereka menyebut hal itu memungkinkan turbin untuk mengurangi emisi CO2 hingga 78%.
"Pada akhir siklus hidup mereka, sebagian besar bilah terkubur di tanah atau dibakar. Ini berarti bahwa pada kecepatan ini kita akan berakhir dengan 50 juta ton limbah material blade pada tahun 2050. Dengan solusi kami, kami ingin membantu energi hijau benar-benar menjadi sehijau mungkin,” kata Tom Siekmann, CEO Voodin Blade Technology, dikutip dari Renewables Now, Senin (6/5).
Perusahaan menyoroti beberapa manfaat manufaktur dari teknologinya, seperti menggunakan mesin pencetak berbasis komputer untuk membuat bentuk 3D. Teknologi ini dapat digunakan untuk memproduksi semua jenis bilah turbin tanpa perlu cetakan. Alhasil, produksi bilah turbin kayu ini lebih efisien, lebih murah, dan dibuat secara lokal, serta mengurangi biaya transportasi dan emisi.
Jorge Castillo, salah satu pendiri Voodin Blade Technology, mengatakan LVL bahkan lebih tahan lama daripada bahan komposit yang biasanya digunakan untuk membuat bilah turbin. Ia mengklaim perusahaannya telah melakukan ratusan tes laboratorium selama dua tahun terakhir untuk menyempurnakan bilah turbin tersebut.
“Menurut semua pengujian kami, bilah kami bahkan lebih tahan lama daripada bilah fiberglass yang ada. Mereka menunjukkan lebih sedikit karakteristik kerapuhan dan terbukti tahan terhadap semua jenis kondisi cuaca darat dengan sangat baik,” kata Castillo seperti dikutip dari Electrek, Senin (6/5). Selain menguji turbin prototipenya, Voodin sekarang sedang membangun prototipe baru dengan bilah sepanjang 60 meter dan 80 meter yang lebih besar.