Liputan Khusus | Katadata SAFE 2024

PLN Akan Andalkan Swasta untuk Bangun Pembangkit EBT

Fauza/Katadata
Executive Vice President (EVP) Perencanaan Sistem Ketenagalistrikan, PT PLN (Persero), Warsono, dalam acara Katadata Sustainability Action For The Future Economy (SAFE) 2024 di Jakarta, Kamis (8/8).
8/8/2024, 18.34 WIB

Executive Vice President (EVP) Perencanaan Sistem Ketenagalistrikan PT PLN (Persero), Warsono, mengatakan pembangunan pembangkit listrik energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia kedepannya mayoritas akan berasal dari produsen listrik swasta atau Independent Power Producer (IPP).

"Terkait dengan pembangkit ke depan memang PLN mengutamakan pembangkit dari IPP atau swasta, sehingga pendanaan dari swasta ini akan juga terbuka," ujar Warsono dalam dalam acara Katadata Sustainability Action For The Future Economy (SAFE) 2024 di Jakarta, Kamis (8/8).

Warsono mengatakan, PLN akan membangun green super grid atau transmisi listrik hijau dalam mendukung bauran energi yang ditetapkan pemerintah. Fasilitas tersebut akan menyambungkan jaringan listrik antar pulau di Indonesia.

"Karena ini juga anggarannya cukup besar, karena itu kita juga kedua-duanya harus kita lakukannya bersama-sama, sehingga partisipasinya harus bersama-sama," ujarnya.

Dia mengatakan, PLN juga berencana membangun transmisi listrik di Asia Tenggara (ASEAN) terhubung satu sama lain seperti transmisi di Eropa. Cita-cita tersebut merupakan bonus dari upaya PLN dalam menyambungkan transmisi listrik energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia.

Pasalnya, terdapat ketidaksesuain lokasi antara sumber EBT dan permintaan listrik di Indonesia. Menurutnya, permintaan listrik di Indonesia 70 persenya berasal dari pulau Jawa, sedangkan potensi EBT tersebar di beberapa pulau lainya. Dengan situasi tersebut, PLN membangun super grid atau jaringan transmisi listrik antar pulau di Indonesia.

"Jadi seluruh pulau itu nanti akan kita rangkai dalam satu sistem transmisi yang besar dari Jawa ke Sumatera, dari Kalimantan ke Jawa, kemudian dari Sumatera ke Batam, dan seterusnya dari Jawa ke Bali," ucapnya.

Menurutnya, pembangunan super grid akan memaksimalkan potensi EBT di Indonesia sekaligus meningkatkan keandalan listrik.

"Jadi tujuannya itu tadi dengan ada transisi energi, maka kebutuhan akan menjadi bersama-sama, sistem akan menjadi semakin kuat dan lebih terpenting," ujarnya.

Reporter: Djati Waluyo