Survei PwC: Biaya Jadi Faktor Terpenting Konsumen Memilih Kendaraan Listrik

ANTARA FOTO/Yudi Manar/aww.
Pelanggan mengisi daya mobil listrik di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Medan, Sumatera Utara, Sabtu (24/8/2024).
15/11/2024, 16.34 WIB

PwC Indonesia meluncurkan studi mengenai kesiapan kendaraan listrik Indonesia di 2024.  Biaya menjadi faktor terpenting konsumen dalam memilih kendaraan listrik atau electric vehicle (EV). 

 PwC Indonesia Automotive Leader, Hendra Lie, mengatakan survei ini membuktikan bahwa konsumen masih memperhatikan harga saat melakukan investasi dalam teknologi yang relatif baru. Sebanyak 73 % mempertimbangkan biaya, lebih tinggi dari faktor kepedulian lingkungan yang berada di tempat kedua yaitu 47% dan kenyamanan mencapai 44%.

Hendra mengatakan, biaya sebagai faktor utama di Indonesia lebih tinggi dibandingkan Tiongkok dan India (57%).
Konsumen Indonesia ditemukan lebih dipengaruhi oleh aspek lingkungan positif dari EV dibandingkan
dengan negara lain di Asia Pasifik.

"Akan tetapi, prospek EV tetap khawatir tentang waktu pengisian, jangkauan berkendara yang terbatas, dan masa pakai baterai," ujarnya dalam keterangan tertulis.

Dia mengatakan sebanyak 60% responden khawatir terhadap durasi pengisian baterai yang lama, terutama selama perjalanan jauh atau jadwal yang sibuk. Selain itu, 59% calon pembeli mengalami 'kecemasan jangkauan,' karena takut  kehabisan baterai sebelum mencapai stasiun pengisian.

Meskipun ada perbaikan dalam teknologi baterai, 47% calon pembeli masih tidak yakin tentang umur panjang dan kinerja baterai dari waktu ke waktu, yang mempengaruhi kepercayaan mereka dalam investasi jangka panjang pada EV.

Hendra mengatakan, studi ini mengidentifikasi tiga segmen responden di pasar., yaitu pemilik EV, prospek EV, dan skeptis EV. Sebanyak 7% responden sudah memiliki EV, 93% sisanya terbagi antara 78% yang berniat membeli satu dalam lima tahun ke depan dan 15% yang tetap skeptis.

Berdasarkan survei tersebut, Semua pemilik EV (7%) membeli kendaraan mereka melalui dealer. Sebanyak 93% pemilik EV saat ini sangat puas dengan kendaraan mereka.

Faktor utama kepuasan adalah durasi pengisian (68%), biaya operasional yang lebih rendah (43%), dan puas dengan ketersediaan tempat parkir (35%).  Secara global, Indonesia (93%) memiliki salah satu tingkat kepuasan EV tertinggi, dibandingkan dengan, antara lain, 98% dari Tiongkok, dan 80% dari Jepang