JPMorgan Alokasikan Dana US$ 30 Miliar untuk Atasi Isu Rasisme di AS

Instagram/JPMorgan
JP Morgan Chase & Co mengalokasikan dana US$ 30 miliar untuk mengatasi ketidaksetaraan rasial di AS.
Penulis: Sorta Tobing
9/10/2020, 13.45 WIB

Perusahaan juga berkomitmen melakukan lebih banyak  bisnis dengan pemasok minoritas, meningkatkan keberagaman tenaga kerja dan membuka 100 cabang di komunitas berpenghasilan rendah.

5 Bidang Investasi ESG Teratas

Investasi berkelanjutan di bidang lingkungan, sosial, dan tata kelola atau ESG mendapatkan momentum besar sejak pandemi Covid-19 terjadi. Untuk membuat dunia lebih tahan menghadapi krisis, pola hidup dan model bisnis lama tampaknya tak lagi sesuai dengan saat ini.

Pekan lalu, Organisasi Pembangunan dan Kerja Sama Ekonomi atau OECD merilis laporan prospek bisnis dan keuangan berjudul Sustainable and Resilient Finance. Melasir dari Forbes kemarin, laporan itu menyebut lebih dari US$ 30 triliun dalam beberapa tahun terakhir telah mengalir ke investasi berkelanjutan alias ESG. Sebanyak 25% bersumber dari perusahaan publik di seluruh dunia.

Investor saat ini menuntut manajer investasinya untuk memakai uang mereka tidak hanya memberi keuntungan finansial tapi juga berbuat kebaikan. Tiga perempat investor individu di seluruh dunia dan 71% di AS mengatakan, sangat penting untuk menyelaraskan investasi dengan nilai dan etika mereka.

Perusahaan dengan kinerja saham baik tapi mencemari lingkungan dan memperlakukan stafnya dengan buruk, semakin dijauhi pemilik modal. Lima bidang investasi ESG teratas saat ini adalah perubahan iklim, divestasi bahan bakar fosil, sumber daya alam berkelanjutan, kesetaraan gender, dan air bersih.

Isu lingkungan menjadi fokus utama saat ini. Apalagi banyak negara sekarang berlomba-lomba mengurangi emisi karbonnya. Lalu, soal kesetaraan gender dan keragaman juga menjadi isu penting. Kampanye Black Lives Matter di AS memberi cahaya baru pada masalah tersebut.

Halaman: