Perusahaan asal Amerika Serikat (AS) Mars, Incorporated melalui SHEBA® menggelar program restorasi terumbu karang bertajuk 'Hope Reef' di lepas pantai Sulawesi sejak 2019. Dengan menggunakan reef star, merek produk makanan hewan peliharaan ini mengklaim telah mempercepat pertumbuhan terumbu karang dari 5% menjadi 55%.
Reef star adalah kerangka baja yang dilapisi dengan pasir, lalu ditanam di dasar laut. Bibit fragmen karang ditanam pada reef star.
Country Director Mars Pet Nutrition Indonesia Susan Wan menyampaikan, para ilmuwan memperkirakan 90% populasi terumbu karang tropis di dunia lenyap pada 2043 jika tidak diperbaiki. Padahal, hampir 500 juta orang menggantungkan hidup pada terumbu karang sebagai sumber makanan, pendapatan dan perlindungan pesisir.
Hal itu yang mendasari Mars membuat program restorasi terumbu karang di lepas pantai Sulawesi. “Sebagai ekosistem laut yang paling beragam, terumbu karang merupakan inti dari upaya kami,” kata Susan saat konferensi pers virtual, Selasa (8/6).
Dalam dua tahun, ia menyampaikan bahwa pertumbuhan karang di sekitar Pulau Bontosua meningkat dari 5% menjadi 55%. Populasi ikan di sekitar pun meningkat hingga 300%. “Spesies lain seperti hiu dan penyu banyak yang kembali,” ujar dia.
SHEBA® juga meluncurkan aplikasi berbasis iOS bernama SHEBA Hope Grows. Platform teknologi 3D ini memungkinkan masyarakat melihat terumbu karang hasil restorasi melalui ponsel.
Perusahaan juga membuat film berjudul The Film That Grows Coral yang bisa dilihat lewat YouTube. Hasil yang diperoleh dari setiap penayangan di YouTube akan digunakan untuk mendanai program restorasi terumbu karang.
Sejauh ini, Mars, Incorporated menginvestasikan lebih dari US$ 10 juta untuk program penelitian, pembangunan dan pemberdayaan masyarakat terkait terumbu karang selama 13 tahun.
Mars, Incorporated dan SHEBA® menargetkan restorasi terumbu karang 185 ribu meter persegi di dunia hingga 2029. Luasnya setara lebih dari 1,5 kali luas dari Lapangan Karebosi di Makasar.
Marine Program Manager, Mars Sustainable Solutions Saipul Rapi menambahkan, komunitas telah menanam 285 ribu fragmen karang pada 19 ribu reef star di Sulawesi. “Reef star dibuat oleh masyarakat setempat dengan bahan-bahan lokal,” kata dia.