Dalam menjalankan sebuah bisnis seorang pengusaha dituntut untuk bisa menyusun laporan keuangan secara sistematis. Ini sangat penting dilakukan agar kegiatan bisnisnya dapat bertahan lama. Salah satu metode yang bisa digunakan yaitu net present value atau NPV.
Net present value adalah istilah penting dalam arus kas. Biasanya net present value digunakan dalam penganggaran modal, serta perencanaan investasi untuk menganalisis profitabilitas sebuah bisnis.
Selain itu net present value juga bisa dijadikan sebagai alat untuk menguji kelayakan investasi. Dengan kata lain, Anda bisa mengukur sejauh mana ide bisnis yang akan Anda geluti bisa membawa keuntungan atau tidak.
Banyak investor di luar sana menilai net present value adalah metode pemilihan investasi yang paling baik. Pasalnya, dengan metode ini mereka dapat melihat nilai investasi dari sebuah bisnis di masa depan dan di masa sekarang.
Untuk memahami lebih jauh tentang metode tersebut, simak pembahasan seputar net present value berikut ini.
Apa Itu Net Present Value?
Menurut Investopedia, net present value adalah perbedaan antara nilai sekarang dari arus kas masuk dan nilai sekarang dari arus kas keluar selama periode waktu tertentu. Sederhananya, NPV memberikan hasil selisih pemasukan serta pengeluaran dari sebuah proyek bisnis.
Net present value bisa diartikan sebagai perkiraan arus kas. Metode ini sangat berguna karena Anda dapat memprediksi keuntungan yang diperoleh dari kegiatan bisnis di masa mendatang, saat Anda berinvestasi dengan nilai uang sekarang.
Mengutip buku Kajian Ekonomi Teknik, perhitungan net present value adalah mengandalkan pada teknik arus kas yang didiskontokan (potongan). Sehingga hasil dari metode ini bisa memberikan gambaran apakah investasi maupun kegiatan bisnis yang dijalankan layak atau tidak layak.
Periode waktu pengembalian modal yang sudah dikeluarkan untuk mengawali kegiatan bisnis Anda bisa diketahui dengan menggunakan metode NPV.
Sementara itu dilansir dari Harvard Business Review, net present value adalah “nilai sekarang” dari arus kas pada tingkat pengembalian yang diperlukan dari proyek bisnis, lalu dibandingkan dengan investasi awal Anda.
Dari penjelasan di atas, yang dimaksud net present value adalah metode untuk membandingkan nilai sekarang antara cash in flow yang diperoleh dengan cash out flow, yang dikeluarkan untuk memulai investasi dalam periode tertentu.
Manfaat Penggunaan Net Present Value untuk Bisnis
Net present value kerap digunakan untuk melakukan perhitungan modal serta melakukan analisis potensi keuangan dari aktivitas bisnis yang dilaksanakan.
Menurut CFI, penggunaan metode NPV dapat membantu menentukan berapa nilai investasi, proyek, atau serangkaian arus kas. Net present value adalah metrik yang mencakup semua, karena memperhitungkan pendapatan, pengeluaran, dan biaya modal yang terkait dengan investasi.
Merujuk pada Buku Ajar Manajemen Keuangan, berikut beberapa manfaat dari penggunaan metode net present value:
- NPV dapat digunakan untuk mengukur kemampuan dan peluang sebuah perusahaan dalam mengelola investasi di masa mendatang. Artinya, jika investasi tersebut bisa mendatangkan keuntungan maka perusahaan bisa melaksanakan rencana bisnisnya. Akan tetapi bila yang diperoleh adalah kerugian, perusahaan tidak bisa menjalankan rencananya.
- NPV bisa digunakan untuk memproyeksikan investasi yang akan dikelola di masa mendatang. Selain itu, metode ini pun sangat berguna untuk mengetahui apakah nilai investasi yang dijalankan sudah sebanding dengan usaha yang dilakukan atau tidak.
- NPV juga bisa menjadi instrumen dasar untuk menerapkan pengelolaan anggaran yang efektif, dalam menjalankan sebuah bisnis.
Sebagai perolehan laba yang didapat di akhir pengerjaan proyek atau investasi, net present value adalah sebuah metode yang sangat penting dipelajari bagi Anda yang sedang merintis usaha. Sebab, NPV kerap digunakan untuk menilai apakah bisnis Anda layak atau tidak.
Rumus Net Present Value dan Cara Menghitungnya
Sebelum membahas tentang rumus net present value, sebaiknya Anda pahami dulu cara membaca hasil NPV berikut ini:
- Nilai NPV Positif: artinya bisnis atau proyek bisa mendatangkan keuntungan. Sehingga dianjurkan untuk dilaksanakan.
- Nilai NPV Negatif: artinya bisnis atau proyek akan mendatangkan kerugian. Dari hasil ini, rencana bisnis sebaiknya tidak dilakukan.
- Nilai NPV Nol: artinya bisnis atau proyek hanya akan mengembalikan modal saja jika dilaksanakan.
Jika sudah memahami penjelasan di atas, maka Anda bisa menyimak rumus NPV di bawah ini:
NPV = C1/1+r + C2/(1+r)2 + C3/(1+r)3 + .... + Ct/(1+r)t - C0.
Keterangan:
NPV: Net Present Value (rupiah).
Ct = arus kas per tahun dalam periode tertentu.
C0 = nilai investasi awal pada tahun nol.
r = suku bunga atau discount rate.
Contoh perhitungan NPV:
Sebuah perusahan ABC akan membeli sebuah mesin produksi. Harganya diperkirakan Rp 160 juta dengan aturan suku bunga pinjaman sebesar 12% per tahun. Sedangkan arus kas yang masuk pada perusahan sekitar Rp 60 juta per tahun yang akan berjalan selama 5 tahun. Berapa nilai NPV?
Penyelesaian:
Ct = Rp 60 juta.
C0 = Rp 160 juta.
r = 12% (0,12).
Cara menghitung net present value:
NPV = C1/1+r + C2/(1+r)2 + C3/(1+r)3 + C4/(1+R)4 + C5/(1+R)5 - C0
NPV = 60/1+0,12 + 60/(1+0,12)2 + 60/(1+0,12)3 + 60/(1+0,12)4 + 60/(1+0,12)5 - 160
NPV = 53,57 + 47,83 + 42,71 + 38,13 + 34,50 - 160
NPV = 56,29
Dari hasil perhitungan di atas maka nilai net present value adalah Rp 56,29 juta. Hasil ini menunjukan nilai NPV positif, maka investasi tersebut sebaiknya diterima.
Demikian pembahasan seputar net present value yang perlu diketahui.