Investasi Jangka Pendek, Pengertian, dan Jenis Instrumennya

Freepik
Ilustrasi, investasi.
Editor: Agung
4/9/2023, 12.22 WIB

Dalam beberapa tahun terakhir, banyak masyarakat Indonesia tertarik untuk berinvestasi. Tujuannya pun bermacam-macam, baik untuk menambah aset dan harta kekayaan, mempersiapkan dana pensiun, hingga emberikan proteksi terhadap aset dari tekanan inflasi.

Secara umum, investasi dibagi menjadi dua jenis, yaitu investasi jangka pendek dan investasi jangka panjang. Pada artikel ini, akan dibahas lebih mendalam mengenai investasi jangka pendek yang bisa Anda pelajari sebelum menginvestasikan sebagian harta Anda. 

Apa saja keuntungan yang didapatkan dari investasi jangka pendek, serta seperti apa instrumennya? Simak penjelasannya dalam ulasan berikut ini.

Investasi Jangka Pendek (Freepik)

Pengertian Investasi Jangka Pendek

Sesuai namanya, investasi jangka pendek adalah bentuk investasi yang dipilih untuk jangka waktu yang cukup singkat (

Meskipun hanya bersifat sementara, jenis investasi ini memang menjadi salah satu strategi tersendiri bagi para investor. Melansir The Balance, dengan melakukan investasi jangka pendek, seseorang dapat mengambil keuntungan dari kenaikan suku bunga yang berubah dari waktu ke waktu.

Banyak orang memilih investasi jangka pendek dikarenakan ada beberapa tujuan investasi yang ingin dicapai. Salah satunya yaitu untuk menambah dana dalam waktu singkat. Hal ini terutama bila ada kebutuhan mendesak dalam waktu dekat sehingga investasi jangka pendek merupakan pilihan yang tepat.

Investasi ini juga biasanya dilakukan oleh pengusaha dengan tujuan untuk menambah modal bisnis agar bisnisnya semakin berkembang.

Keuntungan Investasi Jangka Pendek

Selain untuk tujuan tertentu, banyak orang melakukan jenis investasi ini karena memiliki beragam keuntungan dan manfaat, antara lain:

1. Lebih Cepat Mendapat Return

Seperti penjelasan diatas, investasi jangka pendek hanya memakan waktu tidak lebih dari 1 tahun sehingga return atau imbal hasil dari jenis investasi ini cukup cepat didapatkan.

Dari profit yang dihasilkan tersebut, investor memiliki 2 pilihan, yaitu kembali menginvestasikannya agar mampu berkembang lebih pesat lagi atau mencairkannya untuk memenuhi kebutuhan tertentu. 

2. Menjadi Sarana Passive Income

Manfaat yang kedua yaitu investasi jangka pendek bisa menjadi sarana passive income atau pendapatan pasif yang fleksibel.

Sebagai contoh, melalui reksa dana, transaksinya bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja, ataupun deposito yang bisa memilih sendiri masa jatuh temponya sesuai kebutuhan. 

3. Ideal untuk Mengumpulkan Dana Darurat

Keuntungan yang terakhir, yaitu dengan investasi jangka pendek, Anda bisa lebih cepat dan ideal mengumpulkan dana darurat. Ketimbang menggunakan rekening tabungan, tingkat bunga lebih tinggi yang diberikan oleh instrumen investasi ini tentu akan mengoptimalkan kemampuan Anda memenuhi pos keuangan tersebut. 

Yang terpenting, pilih produk investasi berjangka pendek yang memiliki tingkat likuiditas tinggi agar mudah dicairkan kapan pun dibutuhkan. Dengan demikian, hal ini bisa menjadi sarana yang ideal dalam mengumpulkan dana darurat.

Jenis Instrumen Investasi Jangka Pendek

Setelah mengetahui pengertian investasi jangka pendek dan manfaatnya, Anda juga harus memahami instrumen apa saja yang ideal dan cocok dipilih dalam aktivitas investasi tersebut. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah beberapa contoh investasi jangka pendek yang layak untuk dipilih. 

1. Deposito

Jenis investasi jangka pendek pertama yang bisa dipilih adalah Deposito. Ini merupakan produk tabungan yang ditawarkan oleh lembaga perbankan dan memiliki cara kerja menyetorkan dana dalam jangka waktu yang telah ditentukan.

Kemudian, dana tersebut akan dicairkan sesuai dengan tanggal jatuh temponya. Keuntungan yang didapatkan dari investor deposito biasanya berasal dari tingkat bunga yang diberikan dan bersifat tetap hingga masa jatuh tempo. 

Bila Anda ingin memilih deposito, maka sebagai nasabah Anda terpaksa harus mengambil dana simpanan deposito sebelum durasinya berakhir. Jika tidak dilakukan, maka ada denda yang harus dibayar dengan nominal sesuai kebijakan pihak perbankan. Oleh karena itu, sesuaikan jangka waktu investasi deposito ini dengan kebutuhan agar terhindar dari risiko tersebut. 

2. Reksa Dana

Selanjutnya ada reksa dana yang merupakan instrumen investasi dengan cara kerja mengumpulkan modal dari banyak investor sekaligus dan dikelola oleh pihak manajer investasi. Karena mengumpulkan dana dari kumpulan investor, Anda bisa mulai berinvestasi reksa dana dengan modal minim, mulai dari 10 ribu Rupiah saja.

Selain itu, karena pengelolaannya dilakukan oleh manajer investasi, Anda bisa bebas berinvestasi dan mendapatkan untung tanpa repot memikirkan strategi dalam mengelola dananya. 

Investasi Jangka Pendek (Freepik) 

Ada beberapa jenis reksadana yang perlu diketahui, yaitu reksadana pasar uang, reksadana pendapatan tetap, reksadana campuran, dan reksadana saham.

Jika dibandingkan dengan jenis lainnya, produk satu ini risikonya rendah dan pertumbuhan nilainya stabil. Selain itu, reksadana juga bebas biaya admin dan pajak sehingga lebih menguntungkan dari deposito dan tabungan biasa.

Dengan demikian, Anda juga bisa mencairkan uang kapan saja, tanpa terkena denda atau penalti.

3. Surat Berharga Negara (SBN)

Jenis berikutnya adalah SBN, produk yang diterbitkan oleh pemerintah dengan tujuan membuka kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk berkontribusi dalam pembiayaan pembangunan negara. Umumnya, jatuh tempo SBN ritel adalah 2–3 tahun. 

Instrumen ini termasuk sebagai favorit investor karena memiliki peluang keuntungan relatif menggiurkan dan aman karena dijamin oleh negara.

Saat memiliki SBN, Anda akan mendapatkan pembayaran modal beserta kupon imbalannya dalam kurun waktu tertentu.

Ada beberapa jenis SBN yang bisa dipilih, seperti, SUN atau Surat Utang Negara, ORI, serta Surat Berharga Syariah Negara atau SBSN. Dengan demikian, Anda pun bisa bebas berinvestasi instrumen ini dengan menyesuaikan kebutuhan dan keinginan. 

4. P2P Lending

Berikutnya, ada P2P Lending yaitu jenis investasi yang mewadahi investor untuk memberikan pinjaman modal kepada UMKM Indonesia untuk mengembangkan usaha. Investor mendapatkan keuntungan dari bunga pinjaman yang telah ditentukan.

Tenor pinjaman P2P cukup beragam, mulai dari 1 bulan hingga 24 bulan. Semakin panjang tenor pinjamannya, biasanya semakin tinggi juga bunga yang ditawarkan. Oleh karena itu, P2P Lending bisa menjadi opsi menarik bagi Anda yang memiliki target waktu

5. Emas

Jenis berikutnya yaitu emas yang telah merupakan salah satu instrumen investasi paling dikenal di masyarakat. Sebagai aset berharga, emas dipercaya menjadi pelindung nilai (safe haven) saat terjadi krisis. Logam mulia juga memiliki likuiditas yang sangat tinggi sehingga bisa dierjualbelikan kapan saja dan di mana saja.

Oleh karena itu, emas banyak dipilih masyarakat untuk mengalokasikan persediaan dana daruratnya karena mudah untuk dijual saat kondisi darurat.

6. Tabungan Berjangka

Jenis terakhir yaitu tabungan berjangka atau tabungan berencana. Instrumen ini merupakan produk simpanan yang bank tawarkan untuk menyimpan dana dengan tingkat risiko rendah tanpa biaya administrasi dalam jangka waktu tertentu.

Berbeda dengan tabungan biasa, tabungan berjangka mewajibkan nasabah peserta program untuk menyetorkan sejumlah dana sesuai kesepakatan untuk mencapai target dana impian.

Bunga dari tabungan berjangka juga lebih tinggi dari tabungan biasa. Tabungan berjangka cocok untuk Anda yang punya tujuan keuangan seperti dana pendidikan anak, biaya naik haji, dsb.