Startup merupakan topik yang hangat dibicarakan beberapa tahun belakangan ini. Jenis perusahaan ini merupakan salah satu bentuk dari kemajuan teknologi yang berhasil merambah ke berbagai aspek kehidupan.
Istilah startup merujuk ke perusahaan yang baru merintis dan biasanya didirikan oleh sekelompok individu yang sudah mencari celah peluang bisnis. Ketika ide sudah ditemukan, maka dieksekusi dan terbentuklah startup.
Di Indonesia, banyak startup yang berhasil bertahan hingga sekarang. Beberapa yang terkenal, antara lain Gojek, Grab, Lazada, Tokopedia, Garena, Gopay, J&T Express, OVO, Bukalapak, dan masih banyak lagi. Perusahaan tersebut banyak beroperasi secara digital berbasis aplikasi mau pun website.
Patut diketahui bahwa jenis-jenis startup dibedakan oleh bidang yang digeluti. Misalnya Gojek dan Grab yang berfokus di ranah transportasi. Sementara Tokopedia dan Lazada berkembang di bidang e-commerce. Maka dari itu, ulasan berikut ini akan membahas lebih lanjut tentang jenis-jenis startup yang khususnya berkembang di Indonesia.
Jenis-jenis Startup
Berikut jenis-jenis startup yang patut diketahui:
1. Startup Pendidikan
Ada pun yang pertama termasuk ke dalam jenis-jenis startup adalah yang berbau pendidikan. Sebut saja beberapa yang populer yaitu Ruang Guru, Binar Academy, RevoU, Myskill, dan lain-lain.
Deretan startup tersebut bergelut di bidang pendidikan yang berfokus di pos-pos pelajaran atau profesi tertentu. Misalnya Ruang Guru, usaha besutan Belva Devara dan Iman Usman ini menyasar siswa sekolah dasar hingga menengah atas.
Berbeda halnya dengan startup semacam Binar Academy dan RevoU yang merambah dunia profesional. Pihaknya menyediakan bootcamp atau pelatihan profesi tertentu dan memfasilitasi pembelajaran dari ahli yang memberikan output berupa sertifikasi atau kesempatan magang hingga kerja.
2. Startup Transportasi
Startup Transportasi merupakan salah satu yang berkembang di Indonesia. Perusahaan ini menggagas penyediaan moda transportasi secara digital. Tak hanya itu, beberapa juga memungkinkan pengguna untuk melakukan pembayaran secara daring.
Contohnya adalah Gojek yang didirikan oleh Nadiem Makarim, Kevin Aluwi, dan Michaelangelo Moran. Berdiri pada tahun 2010, startup ini berhasil berkembang dengan menyediakan layanan yang tidak terbatas tentang transportasi.
Demikian juga dengan Grab, aplikasi ini memungkinkan pengguna untuk memesan transportasi motor dan mobil untuk bepergian. Tarif dipatok berdasarkan pada jarak sehingga memudahkan penumpang untuk mengetahui biaya yang harus disiapkan.
3. Startup Perjalanan dan Akomodasi
Jenis-jeni startup berikutnya merambah bidang perjalanan dan akomodasi. Berbasis aplikasi dan website, perusahaan ini menyediakan barang dan jasa berupa keperluan seperti tiket kendaraan umum, penginapan, hingga destinasi wisata.
Di Indonesia, startup serupa banyak menjamur dengan persaingan yang kurang lebih sama. Misalnya Traveloka, Pegipegi, Tiket.com, Agoda, Booking.com dan lain-lain. masing-masing perusahaan memiliki penawaran menguntungkan yang patut dipertimbangkan oleh pengguna.
4. Startup Kesehatan
Startup kesehatan kembali marak ketika pandemi COVID-19 melanda. Pasalnya, kala itu mobilitas semua orang terbatas karena kebijakan pemerintah seperti social distancing dan work from home. Terlebih klinik dan rumah sakit cenderung berfokus pada penanganan virus corona yang rentan mewabah.
Maka dari itu, startup kesehatan berupa aplikasi dan website bisa jadi solusi. Alih-alih konsultasi dan membeli obat di luar, kita dapat melakukannya secara digital di rumah.
Contohnya adalah Halodoc, Klikdokter, dan Alodokter yang menyediakan layanan kurang lebih sama. Pihaknya menyediakan berbagai opsi dokter untuk berkonsultasi. Demikian juga dengan tenaga kesehatan yang mampu menyarankan obat dan penanganan.
5. Startup e-Commerce
Jenis startup berikutnya adalah di bidang e-commerce. Umumnya perusahaan menyediakan website dan aplikasi untuk diakses.
Beberapa startup secara langsung menjual barang yang didistribusikan produsen pertama. Selain itu juga ada aplikasi yang menjadi wadah penjual untuk mempromosikan barang.
Beberapa yang populer di Indonesia adalah Lazada, Tokopedia, Bukalapak, Shopee, dan Zalora. Meski tak semua berasal dari Indonesia, perusahaan tersebut memiliki kantor yang khusus beroperasi di negara ini.
Karakteristik Startup
Berikut karakteristik startup menurut Marikxon (2018):
- Pegawai umumnya kurang dari 20 orang.
- Umur perusahaan kurang dari tiga tahun.
- Umumnya bergerak di bidang teknologi.
- Pendapatan bersih kurang dari US$ 100.000 per tahun.
- Umumnya berada di dalam berkembang.
- Beroperasi menggunakan website atau lama situs.
- Produk yang dipromosikan berbentuk aplikasi digital.
3 Jenis Pendanaan Startup
Agar startup bisa beroperasi, perusahaan rintisan ini biasa mencari suntikan dana dengan berbagai cara. Berikut penjelasannya:
1. Bootstrapping
Pendanaan startup yang pertama yaitu dengan bootstrapping atau dari pendiri bisnis perusahaan itu sendiri. Pada awal didirikan, startup mendapatkan suntikan dana dari pemiliknya hingga nanti berkembang dan dirasa berpotensi untuk investor menginvestasikan uangnya.
2. Seed Funding
Seed funding merupakan pendanaan startup dari himpunan dana para investor. Sederhananya cara ini juga dikenal dengan nama penggalangan dana. Tujuannya yaitu mengembangkan startup dari segi bisnis hingga bisa melakukan riset pasar, membangun tim, dan maju ke langkah yang lebih matang.
3. Seri-A, B, … Funding
Pendanaan startup ini merupakan tingkat lanjut dari seed funding. Biasanya disebut dengan Seri-A, B, C, D, dan seterusnya. Perusahaan dapat menampung dana dari venture capital atau badan usaha yang menyediakan modal pembiayaan untuk perusahaan lain.
Demikian penjelasan tentang jenis-jenis startup dari masing-masing bidangnya. Dapat disimpulkan bahwa startup merupakan aplikasi yang dimulai dari skala kecil dengan berbagai metode pendanaan hingga berkembang dengan basis digital yang dapat memudahkan kehidupan manusia.