Dalam dunia fesyen, telah terjadi pergeseran halus, peralihan dari tampilan kekayaan yang mencolok ke arah keanggunan yang lebih halus dan hening. Ini dikenal sebagai quiet luxury atau kemewahan senyap.
Dalam quiet luxury, kemewahan adalah bisikan, bukan teriakan. Tidak menunjukkan desain yang mencolok, jenis fashion ini menawarkan sebuah pengalaman yang dikurasi dengan cermat, yang membutuhkan mata yang tajam untuk mengapresiasinya. Itulah mengapa mode fesyen ini lekat dengan keanggunan dalam senyap atau keheningan.
Dalam ranah quiet luxury, penekanan bukan pada logo, desain, atau hiasan yang mencolok. Namun, lebih pada kualitas bahan yang intrinsik, desain yang tak lekang oleh waktu, serta penciptaan pengalaman yang intim bagi konsumen. Pendekatan sederhana ini melampaui tren yang ada, dan menawarkan tempat bagi individu yang mendambakan elegansi tanpa tampilan mewah yang mencolok.
Berikut ini ulasan mengenai definisi quiet luxury, dan karakteristik yang diusung, serta brand atau merek yang masuk dalam jenis mode ini.
Definisi Quiet Luxury dan Faktor Penyebab Kemunculannya
Quiet luxury mengacu pada pendekatan kemewahan yang halus, ditandai dengan desain simple, bahan berkualitas tinggi, dan pengerjaan yang cermat. Tidak seperti bentuk kemewahan yang mencolok atau berpusat pada logo, jenis fesyen ini fokus pada keanggunan, dan kesan kesederhanaan yang tak lekang oleh waktu.
Quiet luxury muncul sebagai respons terhadap perubahan sikap konsumen dan pergeseran budaya. Preferensi terhadap keaslian, individualitas, dan keberlanjutan misalnya, telah memengaruhi munculnya mode fesyen ini sebagai alternatif dibandingkan kemewahan tradisional.
Beberapa faktor yang berkontribusi terhadap munculnya jenis fesyen ini, antara lain:
1. Pergeseran Nilai Konsumen
Konsumen modern mulai memprioritaskan nilai-nilai seperti keaslian, keberlanjutan, dan individualitas. Quiet luxury selaras dengan nilai-nilai ini, karena menekankan keahlian, kualitas, dan gaya yang lebih simple yang menghindari branding berlebihan.
2. Gerakan Anti-Logo
Pada akhir abad ke-20 dan awal abad ke-21 terjadi reaksi balik terhadap logo yang mencolok dan pamer kekayaan secara terang-terangan. Konsumen mulai beralih dari barang-barang bermerek tinggi, mencari produk yang menyampaikan kemewahan melalui desain dan kualitas yang halus daripada logo yang mencolok. Ini kemudian berkontribusi besar terhadap pesatnya quiet luxury.
3. Keinginan akan Karya yang Tak Lekang oleh Waktu
Quiet luxury memenuhi keinginan akan fesyen yang anggun nan abadi. Berbeda dengan tren fast fashion, "kemewahan senyap" dirancang untuk bertahan lama, baik dari segi daya tahan dan gaya. Konsumen mencari produk yang dapat melampaui tren musiman dan tetap relevan sepanjang waktu.
4. Bangkitnya Minimalisme
Tren minimalis dalam desain dan gaya hidup juga mempengaruhi fashion. Estetika minimalis yang menekankan kesederhanaan, fungsionalitas, dan fokus pada elemen penting, selaras dengan prinsip quiet luxury.
5. Tumbuhnya Kesadaran akan Keberlanjutan
Dengan meningkatnya kesadaran terhadap isu lingkungan, konsumen mulai mencari pilihan fesyen yang diproduksi secara etis dan ramah lingkungan. Quiet luxury kerap menggabungkan nilai-nilai ini, dengan beberapa merek memprioritaskan bahan ramah lingkungan dan praktik produksi yang etis.
6. Globalisasi dan Aksesibilitas
Munculnya internet dan peningkatan konektivitas global memungkinkan konsumen menemukan dan mengakses pilihan fashion yang lebih luas. Ini memungkinkan banyak orang mencari produk-produk unik dan khas, seperti quiet luxury, yang berbeda dari produk fesyen yang diproduksi secara massal dan tersedia secara global.
7. Perkembangan Konsep Kemewahan
Konsep kemewahan sendiri telah berkembang. Kemewahan tradisional sering kali mengandalkan simbol yang megah dan mencolok, namun kini konsep luxury bergeser ke arah ekspresi yang lebih pribadi, berdasarkan pengalaman pribadi, dan "senyap" alias tidak kentara atau tidak mencolok. Quiet luxury, mencerminkan pergeseran persepsi tentang apa yang dianggap mewah.
Kesimpulannya, quiet luxury muncul sebagai cerminan dari perubahan nilai-nilai konsumen, keinginan akan keaslian dan keberlanjutan, serta peralihan dari tampilan kekayaan yang mencolok. Ini mewakili pendekatan yang lebih bijaksana, sebagai respons terhadap selera dan preferensi konsumen modern yang terus berkembang.
Karakteristik yang Diusung Mode Fesyen Quiet Luxury
Mode fesyen quiet luxury memiliki beberapa karakteristik, yang membedakannya dengan gaya fesyen lainnya. Beberapa karakteristik yang diusung oleh gaya fesyen ini, antara lain:
1. Branding yang Tidak Mencolok
Pencitraan merek yang tidak mencolok atau halus, adalah karakteristik utama dari quiet luxury. Tidak seperti beberapa merek mewah tradisional yang secara mencolok menampilkan logo dan nama merek, gaya fesyen ini mengambil pendekatan pencitraan merek yang lebih terkendali. Penekanannya adalah pada keahlian, kualitas, dan desain, sehingga produk dapat berbicara sendiri.
Merek quiet luxury sering kali menampilkan logo yang kecil, tersembunyi, atau bahkan tidak ada sama sekali. Fokusnya adalah menciptakan desain yang abadi dan elegan, yang tidak bergantung pada visibilitas logo untuk daya tariknya.
Selain itu, beberapa merek quiet luxury memilih merek tonal atau tone-on-tone, di mana logo atau nama merek diintegrasikan secara halus ke dalam kain atau bahan sedemikian rupa sehingga menyatu dengan mulus. Ini menciptakan tampilan yang lebih simple.
Dalam kasus tertentu, branding mungkin sengaja disembunyikan, dan hanya muncul di tempat yang tidak langsung terlihat oleh orang yang mengamati. Pendekatan ini memungkinkan pemakai merek quiet luxury menikmati kemewahan barang tersebut tanpa paparan merek secara terbuka.
2. Bahan Berkualitas Tinggi
Bahan berkualitas tinggi adalah aspek fundamental dari quiet luxury di industri fashion. Merek mewah yang mengusung jenis mode ini, memprioritaskan penggunaan bahan-bahan premium untuk menciptakan produk yang tidak hanya terlihat indah, tetapi juga nyaman digunakan dan tahan lama.
Pilihan bahan berkualitas tinggi dalam quiet luxury, tidak hanya berkontribusi pada daya tarik estetika secara keseluruhan. Namun, juga mencerminkan komitmen terhadap keahlian, ketahanan, dan eksklusivitas. Bahan-bahan premium yang digunakan, meningkatkan pengalaman sentuhan dan kenyamanan produk, yang berkontribusi pada persepsi kemewahan secara keseluruhan.
Bahan seperti sutra, dan kasmir kerap dijumpai dalam produk atau merek quiet luxury. Kombinasi bahan premium juga kerap dilakukan secara artistik, untuk menciptakan produk mewah yang masuk kategori mode fesyen ini.
Misalnya, untuk produk sweater atau syal, dapat memadukan kelembutan mewah kasmir dengan tekstur sutra yang halus dan berkilau. Perpaduan ini, menciptakan sebuah karya yang tidak hanya nyaman, tetapi juga menarik secara visual.
Faktanya, integrasi yang cermat dari beragam bahan premium, merupakan ciri khas dari banyak merek quiet luxury. Kuncinya adalah menjaga keseimbangan harmonis yang meningkatkan estetika, fungsionalitas, dan pengalaman sentuhan produk secara keseluruhan.
3. Desain yang Tak Lekang Oleh Waktu
Desain yang tak lekang oleh waktu, adalah karakteristik utama dari quiet luxury di industri fesyen. Barang-barang mewah yang masuk kategori ini, dibuat dengan tujuan untuk melampaui tren dan tetap relevan, serta bergaya dalam jangka waktu yang lama.
Quiet luxury sering kali mengutamakan siluet klasik dan menarik secara universal. Pakaian seperti gaun A-line, blazer khusus, atau celana panjang lurus dirancang untuk tahan terhadap perubahan tren mode.
Selain itu, desain yang menggunakan palet warna netral, juga menjadi ciri khas quiet luxury. Warna-warna seperti hitam, putih, krem, biru tua, dan abu-abu mendominasi. Ini menciptakan pakaian serbaguna, yang dapat dengan mudah dipadukan.
Desain dalam mode quiet luxury juga menampilkan garis-garis yang bersih dan sederhana. Mode fashion ini menghindari hiasan yang berlebihan, atau detail yang terlalu rumit. Desain yang simple ini memungkinkan fokus untuk tetap pada kualitas bahan dan keanggunan keseluruhan dari karya tersebut.
Tak hanya itu, desain dalam quiet luxury menampilkan garis-garis yang bersih dan sederhana. Menghindari hiasan yang berlebihan atau detail yang terlalu rumit, memungkinkan fokus untuk tetap pada kualitas bahan dan keanggunan keseluruhan dari karya tersebut.
4. Perhatian terhadap detail
Perhatian terhadap detail adalah ciri khas lain dari quiet luxury. Gaya fesyen ini, sering kali memiliki jahitan yang presisi dan halus, baik itu pakaian, aksesori, atau barang berbahan kulit, kualitas jahitan merupakan tanda nyata dari pengerjaan dan perhatian terhadap detail.
Dalam quiet luxury, pemilihan hiasan dilakukan dengan cermat dan diterapkan dengan presisi. Ini termasuk sulaman halus, manik-manik, atau detail lain yang menyempurnakan keseluruhan desain tanpa terlalu mencolok.
Pakaian dalam koleksi quiet luxury, juga dirancang dengan presisi untuk memastikan kesesuaiannya. Perhatian diberikan pada detail, seperti jahitan, panah, dan manset, untuk menciptakan tampilan yang halus dan halus. Bagian dalam suatu produk, baik itu tas tangan, jaket, atau sepatu, juga mendapat perhatian yang sama. Lapisan berkualitas, saku tersembunyi, dan interior yang tertata rapi, menunjukkan komitmen terhadap bentuk dan fungsi.
Pada kain bermotif, desainer produk quiet luxury sangat memperhatikan pencocokan pola. Hal ini memastikan bahwa pola sejajar dengan mulus di seluruh jahitan, serta menciptakan tampilan yang halus dan kohesif.
Teknik penyelesaian akhir dengan tangan, seperti keliman yang dijahit dengan tangan atau pinggiran syal yang dilinting dengan tangan, juga terlihat dalam gaya quiet luxury. Ini menunjukkan dedikasi terhadap keahlian, karena sentuhan halus ini menambah tingkat kesenian dan individualitas pada setiap karya.
Intinya, perhatian terhadap detail dalam quiet luxury, adalah tentang menciptakan pengalaman sensorik dan sentuhan bagi konsumen. Ini adalah gabungan dari elemen-elemen kecil yang dieksekusi dengan hati-hati, yang berkontribusi pada kesan kehalusan dan kemewahan secara keseluruhan. Komitmen terhadap keahlian ini meningkatkan umur panjang dan nilai yang dirasakan dari produk yang mengusung gaya ini.
5. Eksklusivitas
Eksklusivitas adalah aspek penting dari quiet luxury. Hal ini menambah lapisan keinginan pada produk dengan menciptakan rasa kelangkaan, ketersediaan terbatas, dan pengalaman unik bagi konsumen. Mode ini merilis koleksi edisi terbatas, yang menciptakan kelangkaan. Ini meningkatkan persepsi nilai produk dan mendorong konsumen untuk melakukan pembelian.
Tidak seperti merek pasar massal, gaya fesyen ini sering melibatkan proses produksi yang lebih kecil. Ini memungkinkan perhatian yang lebih besar terhadap detail dan pengerjaan, sekaligus memperkuat eksklusivitas produk.
Beberapa merek quiet luxury juga menawarkan layanan yang dipesan lebih dahulu, atau dibuat berdasarkan pesanan. Ini memungkinkan pelanggan mempersonalisasi pembelian mereka. Tingkat penyesuaian ini, tidak hanya memenuhi preferensi individu, tetapi juga berkontribusi pada eksklusivitas.
6. Kenyamanan dan Daya Tahan
Kenyamanan dan daya tahan merupakan pertimbangan penting dalam quiet luxury, karena elemen-elemen ini berkontribusi pada pengalaman produk secara keseluruhan bagi konsumen. Meskipun gaya fesyen ini sering kali diasosiasikan dengan barang berkelas, hal ini tidak mengurangi aspek praktis kenyamanan.
Quiet luxury mengutamakan penggunaan material berkualitas tinggi, yang tidak hanya berkontribusi pada daya tarik estetika secara keseluruhan, tetapi juga menjamin kenyamanan. Kain halus, kulit lembut, dan serat alami, dipilih karena kenyamanan sentuhan dan sirkulasi udaranya.
Penjahitan produk dilakukan secara presisi, untuk memastikan kesesuaian yang meningkatkan kenyamanan pemakainya. Perhatian terhadap detail seperti jahitan, lipatan, dan proporsi, berkontribusi pada pakaian yang terasa nyaman, sekaligus mempertahankan penampilan yang halus.
Barang-barang quiet luxury juga dirancang serbaguna, yang memungkinkan integrasi yang mudah ke dalam berbagai aspek lemari pakaian pemakainya. Fleksibilitas ini meningkatkan kepraktisan dan daya tahan produk.
Produk dalam gaya quiet luxury, sering menampilkan elemen desain fungsional. Ini dapat mencakup penempatan saku yang tepat pada pakaian, pertimbangan ergonomis pada aksesori, atau fitur yang meningkatkan kegunaan dan kenyamanan item secara keseluruhan.
7. Pertimbangan Lingkungan dan Etika
Pertimbangan lingkungan dan etika menjadi salah satu karakteristik yang diusung gaya fesyen quiet luxury. Ketika konsumen menjadi lebih sadar akan dampak pilihan mereka, merek-merek mewah mulai menyelaraskan diri dengan praktik keberlanjutan dan etika.
Merek-merek quiet luxury memprioritaskan penggunaan bahan-bahan yang bersumber secara berkelanjutan. Ini mencakup kayu yang dipanen secara bertanggung jawab, kapas organik, kain daur ulang, dan alternatif ramah lingkungan lainnya. Penekanannya, adalah meminimalkan dampak lingkungan dari proses produksi.
Sementara, pertimbangan etis mencakup perlakuan terhadap pekerja yang terlibat dalam proses produksi. Merek-merek quiet luxury memastikan upah yang adil, kondisi kerja yang aman, dan kepatuhan terhadap standar ketenagakerjaan. Transparansi dalam rantai pasokan juga merupakan praktik yang umum.
Semua upaya dilakukan untuk meminimalkan dampak lingkungan dari proses manufaktur. Ini melibatkan penerapan teknik produksi ramah lingkungan, pengurangan limbah, dan penerapan praktik hemat energi dalam produksi dan distribusi barang.
Dengan menerapkan praktik berkelanjutan dan beretika, merek-merek quiet luxury tidak hanya merespons meningkatnya permintaan akan konsumsi yang sadar lingkungan dan etika. Namun, juga berkontribusi terhadap pendekatan fesyen yang lebih bertanggung jawab.
Merek-merek Quiet Luxury yang Terkenal di Dunia
Merek-merek quiet luxury, dikenal karena keanggunannya yang simple nan bersahaja, serta komitmen yang tinggi terhadap detail dan keindahan, telah mendapatkan pengakuan dan pengikut setia.
Meskipun tidak dipromosikan secara luas seperti beberapa merek mewah lainnya, label-label ini dihargai karena dedikasinya terhadap kualitas, desain yang tak lekang oleh waktu, dan berkelas. Berikut ini adalah beberapa merek quiet luxury yang terkenal di dunia.
1. Hermès
Dikenal dengan tas Birkin dan Kelly yang ikonik, Hermès identik dengan quiet luxury. Merek ini berfokus pada keahlian ahli, bahan berkualitas tinggi, dan komitmen terhadap desain abadi.
2. Bottega Veneta
Bottega Veneta terkenal karena desainnya yang sederhana dan mewah. Kulit tenunan khas merek ini, yang dikenal sebagai "intrecciato", merupakan lambang produk berkelas yang simple dan menghindari logo yang mencolok. Tak pelak, Bottega Veneta masuk dalam jajaran merek quiet luxury yang terkenal.
3. Brunello Cucinelli
Brunello Cucinelli merupakan salah satu merek quiet luxury, yang terkenal dengan potongan kasmir dan jahitannya yang halus. Merek ini menekankan praktik etis dan berkelanjutan, yang mencerminkan komitmen terhadap kualitas dan tanggung jawab sosial.
4. The Row
Didirikan oleh Mary-Kate dan Ashley Olsen, The Row melambangkan quiet luxury dengan desain minimalis, palet warna netral, dan penekanan pada material mewah. Merek ini terkenal dengan dasar-dasarnya yang tinggi dan jahitan yang sempurna.
5. Loro Piana
Mengkhususkan diri pada produk kasmir dan wol kelas atas, Loro Piana terkenal sebagai merek quiet luxury yang menunjukkan keahlian luar biasa dalam desain, dan komitmennya untuk mencari bahan terbaik. Desain merek ini sering kali menampilkan garis-garis bersih dan siluet klasik.
6. Jil Sander
Jil Sander identik dengan keanggunan yang bersahaja, dan desain minimalis. Merek quiet luxury ini, terkenal karena jahitannya yang sempurna, kain berkualitas, dan fokus pada kesederhanaan.
7. CELINE
Di bawah arahan kreatif Phoebe Philo, CELINE (sebelumnya bernama Céline) mendapat pujian karena estetika minimalis dan desainnya yang mewah namun bersahaja. Merek quiet luxury ini berpengaruh dalam mendefinisikan kemewahan modern yang tak mencolok.
8. Atelier de Production et de Création atau A.P.C.
Sebagai salah satu merek quiet luxury, A.P.C. dikenal dengan desainnya yang bersih dan sederhana, yang menekankan bahan berkualitas dan pengerjaan yang cermat. Fokus merek ini, adalah pada hal-hal mendasar yang tak lekang oleh waktu.
9. Ralph Lauren Purple Label
Ralph Lauren Purple Label mewakili salah satu merek quiet luxury yang bereputasi tinggi. Pasalnya, merek ini fokus pada pakaian pria kelas atas, dengan ciri khas jahitan yang indah, bahan premium, dan estetika klasik.
10. Ermenegildo Zegna
Terkenal dengan pakaian dan aksesoris mewah pria, Ermenegildo Zegna merupakan merek quiet luxury yang diakui atas komitmennya terhadap kualitas kain, pengerjaan, dan estetika abadi.
Dalam dunia fashion yang sering kali dipenuhi sorotan dan kemegahan, quiet luxury muncul sebagai penawar keanggunan yang hening namun mendalam. Lebih dari sekadar gaya berpakaian, gaya fesyen ini adalah pernyataan tentang nilai-nilai keindahan, kualitas, dan keberlanjutan.
Dalam gaya yang berbicara dengan nada yang lebih lembut, gaya fesyen ini memandang desain sebagai seni dan produk sebagai investasi dalam pengalaman berpakaian yang berkesan. Kesederhanaannya adalah kekuatannya, merangkum esensi keanggunan melalui perincian yang cermat, bahan berkualitas tinggi, dan desain yang abadi.
Quiet luxury tidak hanya tentang memiliki barang-barang mewah, melainkan tentang menciptakan ikatan emosional dengan pakaian dan aksesori yang dipilih dengan hati-hati. Di balik setiap jahitan dan sentuhan yang halus, mode fesyen ini mengajak kita untuk mengeksplorasi keindahan yang tersembunyi dalam ketenangan.
Dalam keseimbangan antara sederhana dan mewah, ada narasi yang lebih dalam tentang identitas dan gaya hidup, membangun hubungan yang berkelanjutan dengan keindahan yang tak terdengar, namun merayakan keanggunan yang tak ternilai. Dengan demikian, quiet luxury tidak sekadar sebuah gaya, melainkan sebuah perjalanan ke dalam keanggunan yang abadi.