Melalui afiliasi dengan Jobubu Suksesraya Distribusi, ketiga produk BEER ini tersebar di 23 provinsi melalui 20.000 outlet, hingga Mei 2022. Dalam prospektus perusahaan diketahui penyebaran produk BEER pun cukup merata di Jawa dan luar Jawa, meski pabrik utama berada di Minahasa. 

Hingga Mei 2022, BEER membukukan penjualan sebanyak Rp 26,2 miliar dari Daebak Soju dan Cap Tikus 1978. Sebanyak 50,29% produk BEER dijual di Jawa, atau senilai Rp 13,18 miliar dan 49,7% atau senilai Rp 13,01 miliar diperoleh dari penjualan di luar Pulau Jawa. 

Setelah dikurangi dengan berbagai biaya, BEER berhasil membukukan laba sebanyak Rp 6,7 miliar pada Mei 2022. Angka ini meningkat dua kali lipat dari periode yang sama di tahun sebelumnya, sebanyak Rp 3,3 miliar.

Jadwal dan Penggunaan Dana IPO

Dengan rentang Rp 200 hingga Rp 220 per lembar, saham kode BEER menargetkan nilai penawaran senilai Rp 160 miliar hingga Rp 176 miliar. Rencananya, dana IPO ini akan dipakai 5,26% untuk membeli tanah di Desa Jetis, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Tanah seluas dua hektare ini akan digunakan untuk membangun fasiliatas produksi

Kemudian, sebanyak 6,11% akan dipakai untuk membangun fasilitas produksi, seperti pabrik, infrastruktur, gudang bahan baku dan gudang barang jadi. Ini belum termasuk pembelian mesin produksi. Sisa dana IPO ini akan dipakai untuk modal kerja perseroan untuk mendukung kegiatan usaha. 

Berikut jadwal IPO sementara BEER:

  1. Masa penawaran awal: 16–22 Desember 2022
  2. Tanggal efektif : 28 Desember 2022
  3. Penawaran umum: 30 Desember–4 Januari 2023
  4. Tanggal penjatahan: 4 Januari 2023
  5. Distribusi saham: 5 Januari 2023
  6. Pencatatan di BEI: 6 Januari 2023
Halaman:
Reporter: Amelia Yesidora