Adrianto Djokosoetono, Bos Baru dari Generasi Ketiga Pendiri Blue Bird

Instagram @dpporganda
Direktur Utama PT Blue Bird Tbk Andre Djokosoetono (kiri).
Penulis: Amelia Yesidora
Editor: Sorta Tobing
27/6/2023, 17.57 WIB

Adrianto Djokosoetono resmi menjadi direktur utama PT Blue Bird Tbk berdasar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan alias RUPST BIRD pada Kamis (22/6) lalu. Jabatan ini ia emban menggantikan sepupunya, Sigit Priawan Djokosoetono. 

Sigit masih tetap bekerja di BIRD sebagai wakil direktur perseroan. Sementara saudaranya, Bayu Priawan Djokosoetono, naik jabatan menjadi komisaris utama menggantikan Noni Sri Ayati Purnomo. Ketiga nama ini adalah generasi ketiga dari perusahaan Blue Bird yang didirikan oleh Mutiara Fatimah Djokosoetono.

Dari laman BIRD tertulis, Andrianto, yang kerap disapa Andre, akan melanjutkan agenda transformasi perusahaan dalam konsep bisnis Mobility as a Service atau MaaS. Hal ini diwujudkan dalam kemitraan strategis, sehingga relevansi bisnis terjaga. 

Reparasi Armada Taksi Bluebird (Muhammad Zaenuddin|Katadata)

Generasi Ketiga Dekan Pertama FHUI

Andre adalah anak ketiga pemilik Blue Bird Group, Purnomo Prawiro dan cucu dari pendiri perusahaan, Mutiara Fatimah Djokosoetono. Saudaranya bernama Noni Sri Ayati Purnomo dan Sri Adriyani Lestari. Sementara istrinya adalah musisi Titi Radjo Padmaja.

Noni sudah lebih dulu menjabat sebagai Direktur Utama PT Blue Bird Tbk hingga masuk daftar Forbes 50 Over 50 Asia Pasifik 2023. Sedangkan Sri Adriyani Lestari kini masih menjabat sebagai komisaris Bluebird Group Holding dan wakil komisaris utama BIRD.  

Di generasi kedua, Purnomo Prawiro memiliki dua saudara: Chandra Suharto dan Mintarsih. Chandra punya empat orang anak: Kresna Priawan, Sigit Priawan, Bayu Priawan, dan Indra Priawan. Kresna masih menjabat sebagai komisaris, Sigit adalah wakil direktur utama perusahaan, dan Bayu sebagai komisaris utama. 

Masing-masing anggota keluarga tercatat punya porsi kepemilikan saham BIRD. Data RTI per 27 Juni mencatat Purnomo Prawiro punya porsi 11,4%, Adriyanto Djokosoetono 5,1% Noni Purnomo 4,8% dan Sri Adriyani Lestari punya jatah 2,5%

Begitu juga dengan sepupunya Andre. Kresna Priawan Djokosoetono punya 6,2% saham BIRD, Sigit Priawan 6%, Indra Priawan 5,8%, dan Bayu Priawan 0,4%. 

Adapun kakeknya, Djokosoetono, dikenal sebagai akademisi bidang hukum sebelum memulai bisnis transportasi. Ia mendirikan Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian dan mencetuskan konsep Tribrata alias nilai dasar yang harus diikuti anggota Kepolisian.

Djokosoetono juga salah satu pelopor pendirian Universitas Indonesia sekaligus dekan pertama Fakultas Hukum dan Kemasyarakatan, Universitas Indonesia. Patungnya berdiri di depan gedung Fakultas Hukum UI dan disebut sebagai Bapak Ilmu Hukum Indonesia.  

Target penambahan mobil listrik Bluebird (ANTARA FOTO/Galih Pradipta/hp.)

Pegang Kendali Banyak Anak Perusahaan

Melansir laman resmi BIRD, Andre sudah menjadi direktur perusahaan sejak 2012. Tidak hanya itu, ia ternyata juga memegang jabatan direktur dan komisaris di berbagai anak usaha Blue Bird Group. Mulai dari PT Central Naga Europindo, PT Golden Bird Bali, hingga PT Big Bird Pusaka. 

Sebelumnya, ia menimba ilmu Teknik Industri di Institut Teknologi Bandung pada 2000. Laman resmi perusahaan mencatat Andre pernah menjadi komisaris di PT Central Naga Europindo dan direktur PT Pusaka Prima Transport sejak 2001. 

Namun suami Titi Radjo tersebut tidak puas dengan gelar sarjana. Ia melanjutkan pendidikan masternya di Bentley College, Massachusetts, Amerika pada 2003. Di sana ia memperoleh gelar Administrasi Bisnis.

Pulang dari Negara Paman Sam, ia kembali ke BIRD sebagai anggota tim proyek System Analysis Program alias SAP dari 2003. Hanya berselang dua tahun, ia naik menjadi manajer divisi IT dari 2005 hingga 2006. 

Meski sempat menjadi tim SAP BIRD, perusahaan mencatat nama Andre juga menjabat Direktur Utama PT Iron Bird Transport sejak 2003. Ini adalah salah satu anak perusahaan blue Bird Group yang bergerak di bidang jasa angkut barang alias freight forwarding, kargo, dan lengkap dengan gudangnya. Sejak saat itu, Andre turun tangan di berbagai anak usaha Blue Bird Group, baik sebagai komisaris dan direktur utama. 

Selain bekerja di BIRD, Andre aktif di Organisasi Angkutan Darat alias Organda. Ia sempat menjadi Kepala Unit Taksi Organda DKI Jakarta dari 2007 sampai 2013. Kemudian ia naik jabatan menjadi salah satu anggota Dewan Pertimbangan Organda DKI Jakarta periode 2013–2018. 

Reporter: Amelia Yesidora