SAP, perusahaan teknologi informasi asal Jerman terseret kasus suap dengan sejumlah pejabat Indonesia. Ketua Sementara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nawawi Pomolango mengatakan telah mulai menelisik dugaan pejabat Indonesia menerima suap dari SAP.
"Tadi saya sudah tanyakan langsung ke Direktur Penyelidikan dan juga sudah saya mintakan ke Direktur PLPM (Direktur Pelayanan Laporan dan Pengaduan Masyarakat KPK) untuk segera melakukan semacam pulbaket terhadap itu," kata Nawawi dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Selasa (16/1).
Sejumlah bahan keterangan dalam pulbaket tersebut akan bisa menemukan dugaan pejabat di Indonesia menerima suap. Jika dugaan tersebut ditemukan, maka penyelidikan kasus ini akan dimulai.
Dugaan ini awalnya terungkap setelah Kementerian Kehakiman AS memberikan sanksi kepada SAP untuk membayar denda US$220 juta atau setara Rp3,4 triliun. Sanksi itu berdasarkan hasil investigasi Departemen Kehakiman AS (DOJ) bersama Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC).
SAP terbukti telah melanggar Undang-Undang Praktik Korupsi Asing (FCPA). Kasus suap yang dilakukan SAP ini terjadi di Indonesia dan Afrika Selatan. Untuk Indonesia, dugaan suap itu terjadi pada periode 2015 dan 2018 melalui sejumlah agen SAP kepada para pejabat Indonesia.
Suap itu diberikan demi mendapatkan keuntungan bisnis sehubungan dengan berbagai kontrak antara SAP dan kementerian, lembaga, dan instrumen lain, termasuk Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan Balai Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika (Bakti Kominfo).
Bagaimana profil SAP, perusahaan asing yang diduga menyuap sejumlah pejabat di Indonesia? Berikut ulasannya:
Profil SAP
System Analyse Programmentwicklung atau SAP merupakan salah satu perusahaan piranti lunak ternama di dunia. Perusahaan ini berkantor pusat di Walldorf, Jerman. Berdasarkan situs resminya, SAP berdiri pada 1 April 1972.
Perusahaan ini didirikan oleh lima mantan karyawan IBM yaitu Dietmar Hopp, Hasso Platter, Claus Wellenreuther, Klaus Tschira, dan Hans-Werner Hector. IBM atau International Business Machines Corporation adalah perusahaan teknologi informasi dan konsultasi multinasional asal Amerika Serikat (AS).
SAP menyediakan piranti lunak untuk kepentingan enterprise resource planning (ERP) atau sistem informasi terintegrasi untuk kepentingan perencanaan maupun aktivitas bisnis. Perusahaan ini juga menawarkan layanan komputasi awan (cloud services).
Pada 1975, SAP membuat aplikasi untuk akuntansi keuangan (RF), verifikasi faktur, dan manajemen inventaris (RM). Beberapa pelanggan awal mereka termasuk pabrik nilon milik ICI di Ostringen, Jerman, Knoll, Burda, Linde, dan Schott.
Setelah itu SAP mulai bertransformasi dari perusahaan Jerman kecil menjadi pemimpin global dalam perangkat lunak bisnis. Pada 1979, perusahaan mulai mengembangkan R/2, generasi kedua perangkat lunaknya. Pada 1980, sekitar 80 karyawan SAP mulai pindah ke gedung kantor pertama mereka di Waldorf, Jerman.
Hingga tahun lalu, SAP tercatat memiliki total pekerja sekitar 106 ribu orang. Adapun total mitranya mencapai lebih dari 24 ribu entitas di seluruh dunia. SAP berhasil meraup 29,52 miliar euro atau sekitar Rp501,84 triliun pada 2022.
Dengan lebih dari 100 lokasi bisnisnya di seluruh dunia, perusahaan ini menunjukkan keberhasilan dan prestasinya sebagai perusahaan teknologi perangkat lunak teratas. Indeks Keberlanjutan Dow Jones (DJSI) menempatkan SAP pada peringkat pertama selama 16 tahun berturut-turut. DJSI dianggap sebagai tolok ukur utama untuk menilai kinerja keberlanjutan perusahaan-perusahaan dunia di berbagai industri.