Mengenang Lord Jacob Rothschild dan Bisnis Keluarga Rothschild
Lord Jacob Rothschild, investor dan tokoh perbankan dunia, meninggal dunia pada usia 87 tahun. Jacob Rothschild merupakan salah satu keturunan dari Rothschild, Yahudi pendiri bank paling berpengaruh dan disegani di dunia.
Kematian Rothschild diumumkan oleh yayasan milik keluarga bankir tersebut, yakni Rotshchild Foundation. Namun, pengumuman tersebut tidak merinci apa penyebab kematian Rothschild.
Sejumlah tokoh dunia mengenang kematian Rothschild, salah satunya mantan Perdana Menteri Inggris, Tony Blair. Ia menyebut Rothschild sebagai manusia yang luar biasa yang berpengaruh di dunia.
"Ia merupakan tokoh penting dalam komunitas Yahudi di Inggris, tetapi pengaruhnya bersifat global dalam dukungannya terhadap tujuan-tujuan besar, termasuk dalam bidang seni dan lingkungan hidup, dan dalam upayanya yang tak kenal lelah untuk memajukan perdamaian di Timur Tengah," kata Blair, Selasa (27/2).
Menurut keluarganya, Lord Rothschild adalah seorang investor dengan prestasi yang luar biasa, pejuang seni dan budaya, pegawai negeri yang setia, pendukung amal yang bersemangat di Israel dan budaya Yahudi, seorang pecinta lingkungan hidup dan teman, ayah dan kakek yang sangat disayanginya.
Semasa hidupnya, Jacob Rothschild menjadi pendukung garis keras Israel dan komunitas Yahudi. Ia menjadi Ketua Yad Hanadiv, yayasan filantropi keluarga Rothschild yang memberikan gedung Knesset dan Mahkamah Agung kepada pemerintah Israel.
Profil Lord Jacob Rothschild
Lord Nathaniel Charles Jacob Rothschild yang memegang gelar kebangsawanan The 4th Baron Rothchild ini merupakan generasi keempat Keluarga Rothschild yang lahir di Berkshire, Inggris, pada tahun 1936. Ia menyelesaikan studinya di Eton College dan Christ Church, Oxford.
Lord Rothschild menikah dengan Serena Mary Dunn, yang telah lebih dahulu meninggal dunia pada 2019. Mereka meninggalkan tiga putri dan seorang putra serta sejumlah cucu.
Jacob Rothschild mengawali karier di perusahaan milik keluarganya, NM Rothschild & Sons pada 1963. Namun, pada 1980 dia memutuskan keluar setelah berselisih dengan sepupunya Evelyn de Rothschild. Dia pun memilih membangun bisnis keuangan sendiri dengan mendirikan perusahaan investasi RIT Capital di London, Inggris. Ia memimpin perusahaan ini hingga 2019.
Lord Rothschild ikut mendirikan sejumlah perusahaan termasuk J Rothschild Assurance Group (yang sekarang St James's Place) bersama Sir Mark Weinberg. Dia juga menjadi wakil ketua di BSkyB Television, direktur RHJ International, yang sekarang dikenal sebagai BHF Kleinwort Benson Group, dan merupakan anggota dewan Duchy of Cornwall for the then-Prince of Wales saat itu. Dia juga menjadi Ketua RIT Capital Partners, salah satu lembaga investasi terbesar yang tercatat di Bursa Efek London, dari tahun 1988 hingga 2019.
Selain kiprahnya di dbidang bisnis, Ia juga dikenal sebagai pegiat seni sejak lama, dan menjadi wali Galeri Nasional antara tahun 1985 dan 1991, serta memimpin National Lottery Heritage Fund. Dia pernah menjadi Ketua Pengawas Galeri Nasional antara tahun 1985 dan 1991 dan ketua National Heritage Memorial Fund antara tahun 1992 dan 1998, yang mengawasi distribusi hibah sebesar £1,2 miliar (Rp 23,81 triliun) untuk warisan budaya.
Ia aktif dalam pekerjaan restorasi Somerset House di London dan dianugerahi Order of Merit pada tahun 2002. Kerajaan Inggris pun mengakui pengabdiannya yang luar biasa di bidang seni, sastra, pembelajaran, dan sains.
Sejarah Keluarga Rothschild
Keluarga Rothschild adalah dinasti perbankan Eropa yang berdiri sejak akhir abad ke-18. Keluarga Rothschild memiliki pengaruh ekonomi yang cukup besar di Eropa selama abad ke-19 dan ke-20.
Mereka tercatat sebagai penyumbang pembangunan permukiman Yahudi di Palestina sejak menjelang kehancuran Ottoman. Mereka bersama Dana Moneter Nasional Yahudi (Kirin Kaimit) yang didirikan oleh organisasi Zionis internasional berperan besar dalam proses pendudukan Yahudi di tanah Palestina.
Keluarga Rothschild sangat terpandang dan pernah menjadi salah satu keluarga terkaya di dunia karena pengaruhnya di dunia perbankan global. Namun, mereka seringkali dikaitkan dengan teori konspirasi 'New World Order' atau Tatanan Dunia Baru yang mengendalikan dunia. Keluarga Rothschild juga dianggap menjadi simbol Illuminati.
Sejarah dinasti bisnis Keluarga Rothschild dimulai sejak keberhasilan bisnis perbankannya di tengah pergolakan Eropa pada awal tahun 1800-an. Saat itu anak-anak Mayer Amschel Rothschild, yakni Nathan Mayer, James Mayer, Salomon Mayer, Carl Mayer, dan Amschel Mayer. Mayer Amschel meninggalkan Jerman ke berbagai penjuru Eropa untuk membangun bisnis perbankan.
Pada tahun 1815 bank mereka memperoleh keuntungan besar ketika Nathan Mayer Rothschild membeli obligasi pemerintah Inggris setelah negara tersebut mengalahkan pasukan Napoleon di Waterloo.
Bisnis keluarga Rothschold tersebar di Prancis, Inggris, Italia, Jerman, dan Austria. Di antara semua divisi bisnis Rothschild, cabang Prancis mengalami perubahan paling dramatis. Mulai dari pendiriannya pada tahun 1812 oleh Baron James de Rothschild, anak bungsu dari lima bersaudara, bisnis ini tumbuh dengan menerbitkan obligasi, membiayai kereta api, dan investasi pertambangan.
Namun, bisnis ini dialihkan kepada negara selama Perang Dunia II dan nasionalisasi terjadi pada 1980-an ketika pemerintah sosialis Prancis mengambil alih semua bank dengan simpanan di atas 1 miliar franc Prancis.
Banque Rothschild pun terpaksa bergabung menjadi Compagnie Européenne de Banque milik negara. Keluarga Rothschild menerima kompensasi sebesar 150 juta franc Prancis untuk bagian ekuitasnya. Pada tahun 2003, bisnis Keluarga Rothschild di Prancis digabungkan dengan cabang Inggris di bawah perusahaan baru, Concordia BV.
Lima tahun kemudian, semua kerajaan bisnis Mayer Rothschild yang menyebar ke seluruh Eropa, kemudian digabungkan menjadi satu perusahaan di bawah perusahaan yang berbasis di Prancis, yakni Paris Orléans, pada 2008. Dinasti bisnis keluarga yang telah berlangsung lebih dari 200 tahun ini pun tetap eksis hingga kini.
Bisnis Keluarga Rothschild mencakup berbagai sektor seperti real estate, layanan keuangan, pertanian, energi, pertambangan, pembuatan anggur, dan kegiatan nirlaba. Meskipun Keluarga Rothschild pernah menjadi salah satu kekuatan finansial terbesar di dunia selama berabad-abad, tapi pengaruh mereka di tingkatan global saat ini tidak sekuat dahulu.
Belum jelas berapa jumlah kekayaan Keluarga Rothschild hingga kini. Menurut Sunday Times Rich List pada 2023, Keluarga Rothschild diperkirakan memiliki kekayaan sekitar £825 juta atau sekitar Rp16,35 triliun.
Hanya satu anggota keluarga yang masuk dalam daftar orang terkaya versi Forbes, yaitu Benjamin de Rothschild, yang meninggal pada 2021 karena serangan jantung pada usia 57 tahun.