Teuku Riefky Harsya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrat mendapat kepercayaan untuk menjadi Menteri Ekonomi Kreatif dalam jajaran Kabinet Merah Putih pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Riefky mengucap sumpah pada acara pelantikan menteri Kabinet Prabowo di Istana Negara pada Senin (21/10)
Kementerian Ekonomi Kreatif merupakan hasil pemekaran dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Kini kementerian ini berdiri sendiri dan menjadi terpisah dari Kementerian Pariwisata.
Bagaimana Riefky Harsya bisa mendapat kepercayaan untuk menjadi salah satu menteri Prabowo?
Profil Teuku Riefky Harsya
Lahir pada 28 Juni 1972 di Jakarta, Teuku Riefky Harsya adalah anak dari almarhum Teuku Syahrul Muda (pendiri HIPMI) dan Pocut Haslinda Azwar.
Ia juga merupakan cucu dari T. Abdul Hamid Azwar dan penerima Bintang Mahaputera Nararya, Cut Nyak Djariah.
Dikutip dari situs resmi Partai Demokrat, Teuku Riefky pernah mengenyam pendidikan akademi militer di Amerika Serikat (AS) selama empat tahun, dan lulus pada 1994.
Ia juga pernah mengikuti program pelatihan dan pengembangan kepemimpinan Reserve Officers' Training Corps (ROTC) di AS.
Jejak Karir Dunia Politik
Usai menamatkan pendidikan Akmil di AS, ia sempat mendapatkan tawaran untuk menjadi anggota TNI. Akan tetapi ia menolak tawaran tersebut.
Ia memilih untuk mengikuti jejak sang ayah untuk menjdi pengusaha dan meneruskan usahanya, sementara Syahrul Muda terjun ke dunia politik dan bergabung dengan Partai Golkar.
Di usia yang masih muda, sekitar 22-32 tahun, Riefky juga pernah menjadi direksi di beberapa anak perusahaan milik Investment Group, Tbk. pada era dekade 90-an. Beberapa jabatan yang ia pegang adalah Marketing Director Uninet Media Sakti Internet Service Provider, dan President Director Grandkemang Hotel Management.
Di bidang politik, Teuku Riefky memulai perjalanan dengan bergabung sebagai Relawan SBY pada 2000. Ia turut mengumpulkan KTP pendirian Partai Demokrat, sehingga mendapatkan tempat di dalam susunan kepengurusan Partai Demokrat di DPC Jakarta Pusat (2002-2005).
Dari posisi tersebut karir politik Teuku Riefky terus merangkak naik, dengan menduduki berbagai jabatan di Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat sejak 2015 hingga 2020. Dari Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat dan Wakil Komandan I Komando Satuan Tugas Bersama (KOGASMA) di bawah kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Hingga ia akhirnya ditunjuk Ketua Umum Partai Demokrat AHY menjadi Sekjen Partai periode 2020-2025 menggantikan Hinca Pandjaitan.
Selain aktif di partai, Teuku Riefky juga menjadi anggota DPR. Awalnya sebagai pengganti antar waktu (PAW) pada periode 2004-2009. Selanjutnya, Teuku Riefky selalu lolos terpilih ke Senayan selama tiga periode berturut-turut, yakni 2009-2014, 2014-2019, dan 2019-2024.
Selain aktif dalam politik, Teuku Riefky juga terlibat dalam berbagai organisasi sosial dan kemasyarakatan. Ia merupakan anggota Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII), ketua bidang Investasi di Persatuan Hotel & Restoran Indonesia (PHRI), ketua bidang Energi di KADIN Pusat, Ketua Umum Bela Diri Kurash (PBKI), Dewan Pakar di Forum Silaturahmi Keraton Nusantara (FSKN), serta ketua umum Insan Muda Demokrat Indonesia (IMDI).
Harta Kekayaan Teuku Riefky Harsya
Dikutip dari laman elhkpn.kpk.go.id, Teuku Riefky Harsya memiliki total harta kekayaan mencapai Rp 17 miliar.
Pada Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) tanggal penyampaian 13 September 2024 ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk laporan periodik 2023. Harta tersebut terdiri dari aset tanah dan bangunan seluas 402 meter persegi/300 meter persegi di Jakarta Selatan, senilai Rp 12,75 miliar.
Selain itu, ia melaporkan tiga unit mobil dari hasil sendiri, yakni Mercedes Benz ML 350 tahun 2013 senilai Rp 600 juta; Toyota Alphard tahun 2015 senilai Rp 650 juta, dan Toyota Land Cruiser 4.5 AT tahun 2012 senilai Rp 750 juta.
Selanjutnya, harta bergerak lainnya senilai Rp 51.3 juta, surat berharga senilai Rp 2,68 miliar, serta kas dan setara kas senilai Rp 559 juta.
Teuku Riefky juga menuliskan punya utang sebesar Rp 891 juta.