Muhaimin Iskandar atau akrab disapa Cak Imin mendapat kepercayaan dari Presiden Prabowo Subianto untuk menjadi Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat dalam Kabinet Merah Putih.
Menariknya, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini merupakan rival dari pasangan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka pada Pemilihan Presiden 2024.
Namun setelah hasil Pemilu 2024 keluar, PKB memutuskan bergabung ke koalisi Presiden Prabowo - Gibran dan mendukung pemerintahan selama lima tahun mendatang.
Profil Cak Imin
Cak Imin lahir di Jombang, Jawa Timur, pada 24 September 1996. Cicit dari KH Bisri Syamsuri, ulama besar yang turut mendirikan NU, menyelesaikan studi dan mendapatkan gelar sarjana dari Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Gadjah Mada (UGM) pada 1991.
Sejak kuliah, Cak Imin akrab dengan gerakan kemahasiswaan sehingga mengasah kemampuannya dalam bidang politik. Ia pernah menjabat sebagai Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Yogyakarta selama periode 1990-1997, dan Ketua Korps Fisipol PMII UGM pada 1988.
Tidak hanya aktif di PMII, Cak Imin juga aktif di Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) pada 1990, dan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI). Selain aktif dalam bidang politik mahasiswa, Cak Imin tercatat meneruskan pendidikan pascasarjana di bidang komunikasi UI hingga meraih gelar master pada 2001.
Latar belakang Cak Imin sebagai sarjana politik dan kaya pengalaman dalam bidang organisasi, menjadi bekal dirinya terjun ke politik praktis. Pada 1998, bersama sejumlah kiai NU, Cak Imin terlibat dalam pembentukan PKB.
Bahkan Cak Imin memegang jabatan Sekretaris Jenderal (Sekjen) saat PKB dideklarasikan pada 23 Juli 1998. Pada 2005, setelah melalui konflik internal, Cak Imin menjadi Ketua Umum PKB dan mempertahankan jabatannya hingga 2024.
Selain berhasil memimpin PKB, Cak Imin juga lolos menjadi anggota DPR RI pada tahun 1999. Cak Imin bahkan sempat menjadi pemegang rekor pimpinan DPR termuda saat itu. Usianya masih 33 tahun, tetapi berhasil terpilih menjadi Wakil Ketua DPR RI.
Cak Imin lolos kembali ke Senayan dalam Pemilu 2004, dan kembali dipercaya menduduki posisi Wakil Ketua DPR RI. Saat pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ia menjabat Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (2009-2014).
Setelah menjadi Menteri, Cak Imin maju kembali sebagai calon anggota legislatif pada Pemilu 2014, berhasil lolos ke Senayan. Kali ini, ia dipercaya menjadi Wakil Ketua MPR RI.
Pada Pemilu 2019, Cak Imin membuktikan bahwa dirinya masih dipercaya menjadi wakil rakyat. Cak Imin kembali ke Senayan, dan menduduki jabatan sebagai Wakil Ketua DPR RI.
Menjadi Rival Dalam Pemilu 2024, Cak Imin Siap Jadi Oposisi
Saat mengikuti Pemilu 2024, Cak Imin mengaku siap apabila menjadi oposisi pada pemerintahan selanjutnya jika ia tidak memenangkan Pemilu. Ia mengaku partainya ingin menjadi oposisi setelah hampir 20 tahun menjadi partai politik koalisi pemerintah.
Menurut Cak Imin, oposisi memiliki tugas mulia dalam mengontrol jalannya pemerintahan.
Cak Imin memilih berdampingan dengan Anies Baswedan untuk menjadi pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden pada Pilpres 2024. Pasangan ini mendapat dukungan PKS, PKB, dan Nasdem.
Cak Imin menyebut PKB kerap dianggap sebagai oposisi, setelah bergabung dengan Koalisi Perubahan untuk Persatuan.