Indeks harga saham gabungan (IHSG) bergerak relatif flat pada perdagangan Selasa (11/2) dengan hanya mencatatkan kenaikan 2,31 poin atau 0,04% ke level 5.954,39. Sementara itu bursa saham Asia lainnya naik cukup tinggi.
Analis Indopremier Sekuritas, Mino, mengatakan kenaikan tipis IHSG sore ini lantaran investor masih cenderung berhati-hati mencermati perkembangan virus corona di dunia.
“Meskipun market global dan regional cenderung positif, tapi investor dalam negeri masih cenderung hati-hati, sehingga indeks hanya naik tipis,” ujarnya di Jakarta, seperti dikutip Antara, sore ini.
Adapun bursa saham regional Asia hari ini dipimpin oleh indeks Hang Seng Hong Kong yang naik 1,26% dan Kospi Korea Selatan naik 1%. Sedangkan indeks Shanghai Composite dan Strait Times sama-sama naik 0,39%. Indeks Tiongkok terus menanjak setelah awal bulan ini sempat jatuh hingga 7,72%.
(Baca: Analis Sebut Tak Ada Hubungannya Virus Corona dengan Laju Indeks Saham)
Meski demikian Head of Investment Spesialist PT Manulife Aset Management Indonesia Freddy Tedja mengatakan bahwa tidak ada hubungan yang kuat antara kinerja indeks saham dengan wabah virus corona.
“Berkaca dari dua kejadian epidemi sebelumnya (SARS dan MERS) terlihat tidak terlalu ada hubungan antara pasar saham dengan wabah,” kata Freddy.
Dia mengatakan bahwa kinerja indeks yang turun cukup dalam sejak awal tahun ini yang seiring dengan meluasnya infeksi virus corona di dunia, lebih karena ketakutan sesaat investor saja. Setelah wabah ini berlalu, indeks akan naik lagi.
Sementara itu pada indeks domestik IHSG sempat naik ke level 5.979,39 atau 0,46% hanya 20 menit setelah perdagangan dimulai pagi ini. Namun setelah itu kenaikan IHSG terus menipis, bahkan turun ke teritori negatif pada sesi II.
(Baca: Kekhawatiran Virus Corona Mereda, IHSG dan Bursa Asia Kompak Naik)
Total perdagangan saham tercatat mencapai 5,54 miliar saham dengan nilai Rp 4,81 triliun. Sebanyak 210 saham turun, 183 saham naik, dan 145 saham lainnya tidak bergerak atau stagnan. Selain itu dana asing mengalir masuk cukup deras ke pasar saham domestik hingga Rp 226,20 miliar.
Sepanjang hari ini investor asing terpantau mengumpulkan saham Bank Mandiri Tbk (BMRI) dengan pembelian bersih (net buy) saham Rp 203,5 miliar.
Dari lima saham yang paling signifikan menopang kinerja IHSG hari ini, tiga di antarnya adalah saham bank, yakni Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Tbk (BTPS) yang melonjak 7,54%, Bank Mandiri Tbk (BMRI) naik 0,65%, dan Bank Permata Tbk (BNLI) naik 4,62%.
Kemudian dua saham lainnya yaitu Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) naik 1,13%, dan Smartfren Telecom Tbk (FREN) naik 6,36%.
Sedangkan saham-saham yang menahan laju IHSG di antaranya saham Astra International Tbk (ASII) yang turun 1,61%, Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) turun 0,52%, dan Semen Indonesia Tbk (SMGR) turun 2,24%.