IHSG Ditutup Menguat Tipis Berkat Kesepakatan Dagang AS-Tiongkok

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Ilustrasi. IHSG sepanjang hari ini sempat bergerak di zona merah sebelum berakhir menguat tipis 0,04%.
Penulis: Ihya Ulum Aldin
Editor: Agustiyanti
16/1/2020, 17.58 WIB

Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG pada perdagangan hari ini, Kamis (16/1) ditutup menguat tipis 0,04% ke level 6.286. Kenaikan ini terjadi pada akhir perdagangan, setelah hampir di sepanjang hari ini berada di zona merah, bahkan sempat menyentuh level terendah 6.255 atau turun 0,44%.

Analis Binaartha Sekuritas, M. Nafan Aji Gusta Utama mengatakan indeks bergerak sepanjang hari di zona merah karena faktor defisit neraca perdagangan. Selain itu, dinamika politik dan keamanan di Timur Tengah juga memberikan sentimen negatif.

"Meskipun demikian, pelaku pasar masih mengapresiasi penandatanganan kesepakatan perdagangan fase pertama antara Amerika Serikat dengan Tiongkok," kata Nafan, Kamis (16/1).

(Baca: Kesepakatan Damai Dagang AS-Tiongkok Diteken, Ini Beberapa Poinnya)

Kesepakatan dagang tersebut juga membuat bursa-bursa saham utama Asia ditutup menghijau. Nikkei 225 Index naik 0,07%, Hang Seng Index  0,38%, dan Strait Times Index juga naik 0,65%. Namun, Shanghai Composite Index turun 0,52%.

Meski begitu, investor asing pada perdagangan hari ini di BEI mencatatkan jual dengan nilai bersih senilai Rp 831,92 miliar pada pasar reguler. Sementara di pasar negosiasi dan tunai mencatatkan beli hingga Rp 100 miliar.

(Baca: Kesepakatan Dagang AS-Tiongkok Diteken, Rupiah Paling Kuat di Asia )

Adapun volume saham yang diperdagangkan pada hari ini mencapai 7,46 miliar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp 7,45 triliun. Tercatat ada 195 saham ditutup menguat, 189 saham terkoreksi, dan 169 saham  bergerak stagnan.

Pada perdagangan hari ini, saham agrikultural menjadi sektor yang menopang kenaikan IHSG dengan penguatan mencapai 1,48%. Kenaikan tersebut didorong oleh saham PT Sinar Mas Agro Resources & Technology Tbk atau SMAR yang pada hari ini naik hingga 8,36% menjadi berada di harga Rp 4.150 per saham.

Reporter: Ihya Ulum Aldin