Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik 0,55% ke level 6.284. Kenaikan indeks terjadi di akhir perdagangan setelah tertahan di zona merah sepanjang hari ini. Kenaikan tersebut nyaris menutup penurunan sehari sebelumnya yang sebesar 0,59%, seiring risiko pemakzulan Trump.
Meski IHSG menguat, namun jumlah saham yang terkoreksi tercatat lebih banyak dibandingkan yang naik. Mengacu pada data RTI, sebanyak 239 saham ditutup terkoreksi, 170 saham ditutup menguat, dan 146 saham lainnya stagnan.
Secara sektoral, indeks sektor Infrastruktur tercatat naik paling tinggi yaitu 2,07%. Saham di sektor ini yang mengalami lonjakan yaitu saham PT Smartfren Telecom Tbk (FREN). Saham FREN meroket 10,24% ke harga Rp 140.
(Baca: Smartfren Dinilai Tak Akan Bangkrut karena Dimiliki Grup Sinarmas)
Sedangkan saham-saham kapitalisasi besar yang menopang penguatan sektor ini seperti PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) yang naik 3,08% menjadi Rp 4.020. Kemudian, saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) yang naik 1,39% menjadi Rp 2.190, dan saham PT XL Axiata Tbk (EXCL) yang naik 3,11% menjadi Rp 3.320.
Adapun kenaikan IHSG juga ditopang oleh ramainya pembelian saham oleh investor asing. Investor asing mencatatkan pembelian bersih (net buy) saham sebesar Rp 671,27 miliar di pasar reguler, dan Rp 2,12 triliun di pasar negosiasi dan tunai. Dengan demikian, total net buy Rp 2,79 triliun.
Saham yang dibeli oleh asing dengan nilai bersih paling besar adalah saham Smartfren yaitu Rp 2,47 triliun. Meski begitu, aksi beli itu mayoritas dilakukan di pasar negosiasi yang tidak mempengaruhi gerak harga saham perusahaan. Meskipun, saham Smartfren tercatat meroket.
Adapun, indeks lainnya di kawasan Asia ditutup bervariasi pada hari ini. Nikkei 225 ditutup turun 0,2%. Begitu juga dengan Shanghai Composite ditutup turun 0,4%. Di sisi lain, Hang Seng ditutup naik 0,25%. Strait Times juga ditutup naik 0,15%.