Harga emas dunia hari Jumat (25/10) masih bergerak positif seiring rencana bank sentral AS (The Fed) kembali memangkas tingkat suku bunga acuan. Selain itu indikator ekonomi Uni Eropa yang cenderung stagnan pada Oktober ini turut menjaga kestabilan harga emas.
Berdasarkan data Bloomberg hingga berita ini ditulis, harga emas bursa berjangka Comex senilai US$ 1.504 per ounce atau naik 0,01% dari perdagangan sebelumnya. Sedangkan harga emas di pasar spot menguat dari perdagangan sebelumnya yakni jadi US$ 1.502,38 per ounce.
The Fed sepanjang tahun ini sudah dua kali memangkas tingkat suku bunga acuan. Investor masih memperkirakan bunga acuan akan kembali dipangkas dalam pertemuan berikutnya. “Kami masih melihat bank sentral akan memberikan pesan dovish,” kata analis pasar Forex.com yakni Fawad Razaqzada dilansir dari Reuters, Jumat (25/10).
(Baca: Harga Emas Dunia Stabil, Investor Cermati Brexit dan Bunga Acuan AS )
Sedangkan stagnasi mulai terlihat di wilayah Eropa dengan realisasi inflasi yang rendah dan survei aktifitas bisnis yang buruk. Angka Purchasing Manager Index (PMI) di Zona Euro pada September hanya mencapai 45.7 poin atau terendah selama 7 tahun.
PMI digunakan untuk mengukur tren ekonomi dan tenaga kerja di sektor manufaktur serta jasa. “Secara umum ini akan mendukung penurunan (tingkat suku bunga) The Fed hingga akhir tahun,” kata Bob Haberkorn, senior market strategist RJO Futures.
Sejalan dengan itu, harga emas Antam juga terlihat positif di angka Rp 754 ribu per gram atau naik Rp 2.000 dari perdagangan Kamis (24/10) kemarin. Begitu pula dengan harga penjualan kembali yang ikut menguat Rp 2.000 menjadi Rp 675.000.
(Baca: Harga Emas Terus Tertekan Seiring Progres Negosiasi Dagang AS-Tiongkok)
Harga Emas dari Butik Emas Logam Mulia Pulo Gadung, Jumat, 25 Oktober 2019 dikutip dari logammulia.com:
Emas Batangan - 0.5 gr: Rp 401.500
Emas Batangan - 1 gr: Rp 754.000
Emas Batangan - 2 gr: Rp 1.457.000
Emas Batangan - 3 gr: Rp 2.164.000
Emas Batangan - 5 gr: Rp 3.590.000
Emas Batangan - 10 gr: Rp 7.115.000
Emas Batangan - 25 gr: Rp 17.680.000
Emas Batangan - 50 gr: Rp 35.285.000
Emas Batangan - 100 gr: Rp 70.500.000
Emas batangan 250 gr: Rp 176.000.000
Emas batangan 500 gr: Rp 351.800.000
Emas batangan 1.000 gr: Rp 703.600.000
Harga minyak mentah dunia mengalami kenaikan pada perdagangan Kamis atau Jumat (WIB). Kenaikan dipicu oleh penurunan persedian minyak mentah Amerika Serikat serta prospek penurunan produksi lebih lanjut oleh OPEC dan sekutunya mengimbangi kekhawatiran tentang melemahnya permintaan global.
Mengutip Reuters, harga minyak mentah berjangka jenis Brent naik 50 sen ke angka US$ 61,67 per barel. Sedangkan harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate menetap menjadi US$ 56,23.
Beberapa penguatan pada sesi Kamis juga tampaknya didorong oleh laporan kemungkinan depresi tropis yang berkembang di wilayah pantai Teluk AS yang berpotensi menghambat produksi minyak mentah atau aktivitas kilang, kata Jim Ritterbusch, President Ritterbusch and Associate.
Pusat Badai Nasional AS mengatakan, sebuah daerah tekanan rendah yang terletak di Teluk Campeche memiliki peluang 50% untuk menjadi topan dalam 48 jam ke depan.
Keuntungan minyak didukung oleh penurunan persediaan minyak mentah AS pada pekan lalu, serta seorang analis yang mengatakan saham bisa jatuh lebih jauh dalam beberapa minggu mendatang.
Sejak Januari lalu OPEC, Rusia dan produsen lainnya telah bersepakat untuk memangkas produksi minyak sebesar 1,2 juta barel per hari hingga Maret 2020. Para produsen bertemu pada 5-6 Desember untuk meninjau kebijakan tersebut.
Selain itu untuk menambah dukungan harga, para pejabat mengatakan pembatasan pasokan yang diperpanjang adalah opsi untuk mengimbangi prospek permintaan minyak mentah OPEC yang lebih lemah pada tahun 2020.