PT PP (Persero) Tbk. berencana melepas sebagian saham anak usahanya, yakni PT PP Presisi, di Bursa Efek Indonesia. Rencana ini ditargetkan dapat terealisasi pada Oktober 2017. Dengan penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) anak usaha ini, PT PP menargetkan bisa meraup dana hingga Rp 3 triliun.
Direktur Utama PT PP Tumiyana mengatakan aksi korporasi ini dilakukan guna mendorong lonjakan kinerja perusahaan. PT PP Presisi dinilai sebagai anak usaha yang paing siap untuk melakukan IPO lebih dulu. Perusahaan ini bergerak di bidang pekerjaan sipil, ready mix, formwork, fondation, erector, dan rental.
"Secara keseluruhan perusahaan masih akan melaksanakan IPO tiga anak usaha di semester II-2017. Namun, PT PP Presisi akan menjadi anak perusahaan yang pertama kali melantaikan sahamnya di bursa," ujarnya saat konferensi pers di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (7/8).
(Baca: Incar Rp 7 Triliun, PT PP akan Jual Saham Perdana 3 Anak Usaha)
Tumiyana mengatakan saaat ini pihaknya juga tengah mempersiapkan proses IPO dua anak usaha lainnya, yakni PT PP Energi dan PT PP Urban. Namun, dia masih belum bisa memastikan kapan rencana IPO dua anak usaha lainnya tersebut merealisasikan aksi korporasinya ini.
Direktur Keuangan PT PP Presisi Benny Pidakso menjelaskan perusahaannya akan melepas 35 persen saham saham sebesar 35 persen dengan target perolehan dana sebesar Rp 3 triliun. Perolehan dana segar tersebut rencananya akan digunakan untuk melakukan investasi dan tambahan modal kerja.
"Jadi, tidak akan digunakan untuk membayar utang perusahaan," ujar Benny. Adapun, dengan tambahan dana ini, PT PP Presisi juga akan melakukan konsolidasi pipline bisnisnya. PT PP Presisi berharap bisa mencapai tujuan menjadi perusahaan solusi konstruksi terintegrasi (integrated construction solution company).
Saat ini PT PP Presisi telah menunjukan penjamin pelaksana emisi (underwriter) yakni empat perusahaan sekuritas, meliputi Danareksa Sekuritas, Bahana Sekuritas, CIMB Sekuritas Indonesia, dan Mandiri Sekuritas. Proses pendaftaran ke Otoritas Jasa Keuangan dan BEI akan dilakukan pada bulan ini.
"Sedangkan untuk pitching sahamnya masih dalam tahap diskusi dan kajian yang dilakukan oleh underwriter-nya," ujar Benny. Dia menambahkan proses IPO ini akan menggunakan laporan keuangan Juli 2017.
Tahun ini PT PP Presisi menargetkan pendapatan sebesar Rp 2,5 triliun - Rp 5 triliun dengan perolehan laba bersih sebesar Rp 250 miliar - Rp 320 miliar. Benny mengatakan, PT PP Presisi akan terus meningkatkan kinerja perusahaan. Tahun depan perusahaannya menargetkan perolehan laba meningkat sekitar 50 persen menjadi Rp 500 miliar. Adapun, total pendapatan akan digenjot sampai dengan sekitar Rp 5 triliun.