Sentimen positif masih melingkupi bursa saham domestik. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mencetak rekor pada perdagangan, Selasa (21/3). IHSG ditutup di level 5.543 atau naik 0,16 persen dibanding penutupan perdagangan sehari sebelumnya.
Laju indeks ini di luar prediksi sejumlah analis bursa saham. Beberapa meramalkan IHSG cenderung melemah pada perdagangan Selasa ini atau melanjutkan pelemahan sehari sebelumnya yang sebesar 0,12 persen. (Baca juga: IHSG Terus Melesat, Waspadai Aksi Ambil Untung di Bursa)
Tim Analis OSO Securities menyebut IHSG berpeluang melemah lantaran IHSG sudah memasuki area overbought alias jenuh beli. “Sehingga investor memanfaatkan timing tersebut untuk melakukan aksi profit taking,” demikian tertulis dalam kajian tertulis Tim Analis OSO Securites yang diterima Katadata, Selasa (21/3).
Di sisi lain, Analis Senior dari Bina Artha Sekuritas, Reza Priyambada menyebut bursa saham dalam kecenderungan melemah seiring dengan pertemuan G20 di Jerman yang belum menghasilkan keputusan yang konstruktif untuk kerja sama perdagangan antarnegara anggotanya.
Meski begitu, Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya menilai, IHSG berpotensi besar untuk menguat pada perdagangan Selasa ini seiring dengan berlanjutnya arus masuk modal asing (capital inflow).
Mengacu pada data RTI, investor asing tercatat membukukan pembelian bersih (net foreign buy) di pasar reguler sebesar Rp 619,3 miliar, dan Rp 392,5 miliar di keseluruhan pasar. Adapun, sepanjang tahun ini, pembelian bersih di pasar reguler mencapai Rp 8,61 triliun, dan Rp 5,5 triliun di keseluruhan pasar.
Adapun, level IHSG yang sebesar 5.543 pada Selasa ini memecahkan rekor sebelumnya yang sebesar 5.540 pada penutupan perdagangan pekan lalu. Pencetakan rekor yang berturut-turut ini terjadi seiring dengan meningkatnya sentimen positif pasca bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve (The Fed) menaikkan bunga dananya (Fed Fund Rate) pada pertengahan pekan lalu.
Kenaikan Fed Fund Rate sesuai ekspektasi pelaku pasar sehingga meredam ketidakpastian di pasar keuangan. Apalagi, The Fed juga tidak mengubah prediksinya yaitu kenaikan Fed Fund Rate sebanyak tiga kali sepanjang tahun ini. (Baca juga: Rupiah dan Bursa Saham Melejit Pasca Kenaikan Bunga The Fed)
Selain IHSG, indeks sejumlah bursa di Asia juga mengalami penguatan. Indeks CSI 300 di Cina tercatat naik 0,49 persen ke level 3.466, indeks Hang Seng di Hong Kong juga naik 0,37 persen ke level 24.593, demikian juga indeks Kospi di Korea Selatan naik 0,99 persen ke level 2.178.
Namun, beberapa indeks tercatat melemah, salah satunya indeks Topix di Tokyo Jepang yang turun 0,16 persen ke level 1.563 dan indeks S&P BSE 100 IDX di India yang turun 0,19 persen.