Direktur Utama PT Krakatau Steel Tbk Silmy Karim baru saja melepas seluruh kepemilikan sahamnya di perusahaan baja milik pemerintah tersebut. Silmy, menjual 5,4 juta unit saham atau setara 0,028% pada 11 Juni 2020 lalu.
Dalam dokumen keterbukaan informasi yang dikutip Senin (22/6) dijelaskan bahwa Silmy menjual saham Krakatau Steel di harga yang bervariasi, yaitu Rp 278, Rp 280, Rp 282, dan Rp 284 per saham. Adapun harga saham Krakatau Steel pada perdagangan 11 Juni, ditutup naik 3,65% menjadi di harga Rp 284 per saham.
"Tujuan transaksi keperluan pribadi," kata Silmy dalam dokumen keterbukaan informasi tersebut yang diunggah Minggu (21/6).
Sebelum melepas seluruh kepemilikan sahamnya, Silmy terakhir kali melakukan transaksi saham pada Januari lalu. Saat itu, Silmy membeli dan menjual saham perusahaan berkode KRAS tersebut.
(Baca: Pemerintah Ingin DPR Buat Aturan Agar Dapat Likuidasi BUMN Bermasalah)
Silmy membeli 1,45 juta unit saham di harga Rp 292 dan Rp 258 per saham. Lalu, melakukan penjualan sebanyak 737 ribu saham di harga Rp 262 per saham.
Sejak Silmy menjual seluruh kepemilikan sahamnya tersebut, harga saham Krakatau Steel mengalami penguatan. Pada perdagangan Jumat (19/6), sahamnya ditutup di harga Rp 298 per saham, artinya menguat 4,92%.
Berdasarkan data RTI Infokom, ada kepemilikan saham Krakatau Steel oleh komisaris dan direksi perusahaan. Komisaris Utama Krakatau Steel I Gusti Putu Suryawirawan memiliki 51,5 ribu unit saham atau setara 0,0003%.
(Baca: Di Balik Rencana Erick Thohir Pangkas Jumlah BUMN )
Sementara, di level direksi, Direktur Purwono Widodo memiliki saham Krakatau Steel sebanyak 132,5 ribu unit saham atau setara 0,0007%. Lalu direktur lainnya yaitu Djoko Muljono memiliki 35 ribu unit saham yang setara dengan 0,0002%.
Pemegang saham mayoritas Krakatau Steel adalah Negara Republik Indonesia sebanyak 15,47 miliar unit saham atau setara 80%. Sementara 3,86 miliar unit atau 20% lainnya dimiliki oleh publik.
Silmy sendiri menjabat sebagai direktur utama Krakatau Steel sejak 6 September 2018 lalu menggantikan Mas Wigrantoro Roes Setiyadi. Sebelum berkarir di perusahaan baja tersebut, Silmy merupakan Direktur Utama Barata Indonesia (Persero) sejak 2016.