Harga saham PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) melesat 35% ke level 183 pada perdagangan hari ini di tengah kinerja perusahaan yang masih rugi. Apa penyebabnya?
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) mencatatkan rekor penjualan sekaligus pengiriman produk tertinggi sepanjang sejarah. Pada Desember 2024 mencatat penjualan sebanyak 17.238 ton melalui anak usaha
Emiten produsen baja BUMN, PT Krakatau Steel Tbk (KRAS), membukukan kerugian bersih senilai US$ 131,65 juta atau setara Rp 2,03 triliun sepanjang tahun 2023.
Emiten produsen baja BUMN, PT Krakatau Steel Tbk (KRAS), turun kasta dari papan pencatatan saham utama menjadi ke papan pengembangan. Sementara, PT Bank Jago Tbk (ARTO) pindah ke papan utama.
PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) merencanakan restrukturisasi lanjutan dan selesai pada kuartal pertama 2024. Hal ini sejalan dengan masalah yang terjadi pada fasilitas pabrik Hot Strip Mill 1.
PT Krakatau Steel Tbk mencatatkan perolehan laba bersih sebesar US$ 19,47 juta atau sekitar Rp 291,91 miliar dengan asumsi kurs rata-rata Rp 14.993 per dolar AS sepanjang 2022 atau turun 56%.
Direktur Utama Krakatau Steel Purwono Widodo mengatakan perseroan sedang merampungkan laporan keuangan tahun buku 2022 yang diaudit. Upaya ini merespons agar saham perseroan tidak disuspensi BEI.
Saham emiten produsen baja BUMN, PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) terus tertekan. Sejak awal tahun ini, saham KRAS melemah 35,58% ke level Rp 210 per saham.