Investor Wait and See Gelombang Kedua Corona, Bursa Asia Bervariasi

ANTARA FOTO/REUTERS/Aly Song
Investor melihat layar yang menunjukkan infromasi saham di bursa saham di Shanghai, Tiongkok, Kamis (16/1/2020).
Penulis: Happy Fajrian
22/6/2020, 13.34 WIB

Bursa saham Asia melaju bervariasi pada perdagangan hingga siang ini, Senin (22/6). Mayoritas melaju di zona hijau, termasuk indeks harga saham gabungan atau IHSG, kecuali indeks saham Korea Selatan Kospi dan Hang Seng Hong Kong.

IHSG pun bergerak bak roller coaster walau lebih banyak melaju di zona hijau. Namun indeks dalam negeri dua kali masuk ke zona merah hingga ke level 4936,75 atau turun 0,11%, namun sempat naik ke level 4.957,67 atau 0,31%.

Selain IHSG, indeks Straits Times Singapura naik 0,42%, Shanghai Composite naik 0,13%, serta Nikkei 225 Jepang naik tipis 0,09%. Sementara Kospi Korea Selatan turun 0,32% dan Hang Seng Hong Kong merosot 0,57%.

“Awal pekan yang lemah bagi bursa saham Asia. Investor sepertinya masih menunggu momentum yang tepat untuk bertindak, menanti arah pasar yang lebih pasti setelah koreksi pada akhir pekan lalu,” kata kepala analis global AxiCorp, Stephen Innes, dikutip MarketWatch, Senin (22/6).

(Baca: Ancaman Gelombang Kedua Corona Paksa IHSG Turun, Ini Saham Pilihannya)

Pasalnya investor dihadapkan pada data peningkatan kasus baru virus corona yang tinggi pada Minggu (21/6), sehingga menimbulkan kekhawatiran gelombang kedua pandemi corona global yang akan membuat pemulihan ekonomi global terhambat.

Kondisi ini juga terlihat di dalam negeri dengan nilai transaksi yang hanya mencapai Rp 2,68 triliun dari 3,29 miliar saham yang ditransaksikan investor. Sebanyak 201 saham terkoreksi, 180 saham naik, dan selebihnya tak bergerak.

Keberhasilan IHSG mengakhiri sesi perdagangan pertama yang sangat fluktuatif di zona hijau, meski hanya naik tipis 0,02%, ditopang oleh indeks sektor pertanian yang naik 2,54%. Indeks ini ditopang saham Astra Agro Lestari Tbk (AALI) yang lompat 4,17% dan PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) naik 6,71%.

Kemarin WHO melaporkan lebih dari 183 ribu kasus baru dalam sehari, dengan Brazil dan Amerika Serikat (AS) menjadi negara dengan lonjakan kasus tertinggi. Sehingga kekhawatiran terjadinya gelombang kedua pandemi corona membuat investor bersikap wait and see pada perdagangan awal pekan ini.

(Baca: IHSG Akhir Pekan Naik 0,35% Meski Modal Asing Kabur Rp 661 Miliar)