Anthoni Salim Borong Saham Perusahaan DCI Indonesia Rp 1 Triliun

Arief Kamaludin | Katadata
CEO Grup Salim Anthoni Salim
Penulis: Ihya Ulum Aldin
Editor: Lavinda
4/6/2021, 15.47 WIB

Taipan pemilik Grup Salim, Anthoni Salim menambah kepemilikan sahamnya di perusahaan teknologi PT DCI Indonesia Tbk (DCII) dari 3,03% menjadi 11,12%.

Berdasarkan keterbukaan informasi, Anthoni Salim membeli sebanyak 192,74 juta saham DCI Indonesia di harga beli Rp 5.277 per saham pada 31 Mei 2021. Artinya, dia merogoh kocek hingga Rp 1,02 triliun untuk membeli saham DCI Indonesia.

Dengan peningkatan tersebut, kini Anthoni memiliki 265,03 juta saham atau setara 11,12% di perusahaan bidang teknologi ini. Sebelumnya, Anthoni hanya memiliki 72,29 juta saham atau 3,03% saham perusahaan.

Penambahan investasi yang dilakukan Anthoni Salim ini dilakukan dengan membeli saham pemilik lama DCI Indonesia atas nama perorangan. Beberapa di antaranya Djarot Subiantoro yang menjual 18,66 juta unit, Marina Budiman menjual 89,58 juta unit, dan begitu juga Han Arming Hanafia yang menjual 56,18 juta unit sahamnya.

Aksi gesit Bos Indofood ini dalam berinvestasi di sektor teknologi menyebabkan harga saham DCI Indonesia menguat signifikan sejak awal pekan ini. Secara akumulasi, penguatannya mencapai 106,97%.

Kenaikan harga saham DCI Indonesia juga terjadi sejak perusahaan mulai melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 6 Januari 2021. Saat melakukan penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO), harga sahamnya hanya Rp 525. Artinya, saham mengalami kenaikan hingga 4.423% hingga hari ini.

Saat ini, DCI Indonesia tercatat di papan pengembangan BEI yang bergerak di sektor teknologi, tepatnya bidang aktivitas hosting.

Dalam situs perusahaan disebutkan, DCI Indonesia merupakan penyedia data center nasional yang didirikan untuk mendukung komunitas bisnis. DCI menyediakan layanan infrastruktur pusat data cloud Tier-IV dan operator netral yang berjejaring.

DCI memiliki pusat data yang dibangun di atas lahan 8,5 hektar. Perusahaan juga meningkatkan pelayanan, yakni menambah gedung dengan total daya 200 Megawatt untuk mengamankan server klien.