Bank Mandiri Buka Wacana Spin-Off Livin' Jadi Bank Digital

Bank Mandiri
Bank Mandiri mengkaji peluang spin off aplikasi super Livin' sebagai bank digital
Penulis: Syahrizal Sidik
28/9/2022, 16.11 WIB

PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), membuka peluang wacana pemisahan bisnis dari induknya (spin-off), aplikasi super Livin' by Mandiri sebagai bank digital tersendiri.

Wacana ini mengemuka dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi XI DPR, Kamis (28/9) di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.

Menurut Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi, saat ini Livin' mempunyai kemampuan untuk dikembangkan sebagai unit yang terpisah menjadi bank digital. Hanya saja, rencana ini masih dikaji lebih lanjut oleh perusahaan.

"Ada peluang Livin ini sendiri akan kita jadikan (unit sendiri), kita spin-off menjadi bank digital terpisah karena dia memiliki kemampuan untuk itu. Tapi, itu masih dalam kajian dan kita akan terus kembangkan," ungkap Darmawan.

Lebih lanjut dijelaskan Darmawan, perusahaan memiliki kemampuan dari sisi kecukupan modal untuk melakukan aksi korporasi berupa merger dan akuisisi (M&A). Tercatat, emiten bersandi BMRI memiliki rasio kecukupan modal di angka 19%.

"Tentu apabila ada peluang itu mungkin kita lakukan," ujarnya.

Darmawan juga menyebut telah mengembangkan sejumah fitur di aplikasi super Livin' dan berupaya terus meningkatkan kemampuan transaksinya menjadi 50.000 transaksi per detik dari yang saat ini 15.000 transaksi.

Sampai dengan periode enam bulan pertama, Bank Mandiri tercatat mengantongi laba bersih senilai Rp 20,2 triliun, meningkat 61,7% secara tahunan.

Pertumbuhan laba bersih itu ditopang oleh perolehan marjin bunga bersih perusahaan yang secara konsolidasi yang mencapai 5,37% di kuartal II 2022, naik 32 basis poin (bps) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Sementara itu, realisasi pertumbuhan kredit Bank Mandiri secara konsolidasi per kuartal II 2022 menembus Rp 1.138,31 triliun atau tumbuh 12,22%. Nilai itu berada di atas rata-rata industri sebesar 10,7% secara tahunan.