Emiten perbankan milik Grup Djarum, PT Bank Central Asia (BBCA) menjadwalkan pembagian dividen pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang akan dilaksanakan Kamis, 16 Maret 2023 mendatang pukul 09.30 WIB di Menara BCA, Jakarta.
Dalam RUPST tersebut, terdapat tujuh agenda yang akan dibahas. Selain persetujuan mengenai pengesahan laporan keuangan tahunan 2022, BCA akan meminta restu pemegang saham terkait penggunaan laba bersih tahun buku 31 Desember 2022.
"Penggunaan laba bersih perseroan akan diusulkan untuk disisihkan sebagai dana cadangan, pembagian dividen tunai, dan sisa laba bersih yang tidak ditentukan penggunaannya akan ditetapkan sebagai laba ditahan," tulis pengumuman RUPST yang disampaikan direksi BCA, dikutip Senin (20/2).
Saat dihubungi Katadata.co.id, Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja belum dapat mengatakan besaran dividen yang akan dibagikan. "Nanti di RUPS akan diusulkan jumlah dividen," katanya, Senin (20/2).
Sebagai gambaran, BBCA membagikan dividen interim tunai sebesar Rp 35 per saham atau totalnya mencapai Rp 4,31 triliun. Pembagian dividen tersebut untuk tahun buku 2022 di periode 1 Januari 2022 sampai dengan 30 September 2022.
Sampai akhir Desember 2022, bank berkapitalisasi pasar terbesar di bursa ini tercatat mengantongi laba bersih senilai Rp 40,7 triliun di tahun 2022, atau tumbuh 29,6% secara tahunan (year on year/YoY).
BCA mencatat pemulihan permintaan kredit seperti kredit korporasi yang naik 12,5% YoY menjadi Rp 322,2 triliun di Desember 2022. Sementara kredit komersial dan UKM meningkat 10,1% YoY mencapai Rp 210,2 triliun.
Dari sisi rasio loan at risk (LAR) BCA turun ke 10% di tahun 2022, dibandingkan 14,6% di tahun 2021. Sementara itu, rasio kredit bermasalah (NPL) tercatat sebesar 1,7% di 2022, turun dari 2,2% di tahun sebelumnya.
Saham BCA menghijau pada perdagangan saham hari ini, Senin (20/2). Saham BCA terpantau naik 0,29% atau 25 poin menjadi Rp 8.750 per saham.
Hingga perdagangan berakhir, saham BCA ditransaksikan dengan volume sebanyak 40,08 juta saham dengan nilai transaksi Rp 350,56 miliar. Frekuensi tercatat sebanyak 7.902 kali dengan nilai kapitalisasi pasar mencapai Rp 1.078,6 triliun. Sejak awal tahun ini, saham BCA naik 2,34%.