Triputra Agro Raup Laba Rp 2,9 Triliun di 2022, Pendapatan Naik 48%

ANTARA FOTO/Makna Zaezar/hp.
Ilustrasi perkebunan sawit. Triputra Agro membukukan kenaikan laba bersih 155% sepanjang tahun 2022 menjadi Rp 2,9 triliun.
1/3/2023, 14.54 WIB

Emiten perkebunan sawit, PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) mencatatkan laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik induk Rp 2,9 triliun atau naik 155,48% hingga kuartal IV 2022. Sebelumnya perseroan meraih laba Rp Rp 1,1 triliun pada kuartal IV 2021.

Seiring dengan naiknya raihan laba, pendapatan Triputra Agro naik 48,86% menjadi Rp 9,3 triliun hingga akhir 2022. Pada kuartal IV 2021 pendapatan TAPG yaitu Rp 6,2 triliun.

Meningkatnya angka pendapatan ditopang oleh hasil penjualan minyak kelapa sawit Rp 9,2 triliun. Raihan tersebut naik 50,3% dibandingkan pada periode kuartal IV 2021 yaitu Rp 6,1 triliun.

Selain minyak kelapa sawit, pendapatan dari penjualan karet turut meningkat 35,93% menjadi Rp 26,19 miliar hingga 2022. Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yaitu Rp 19,26 miliar

Namun, pendapatan dari tandan dan buah segar atau TBS merosot 72,48% menjadi Rp 20,7 miliar. Padahal pada periode yang sama tahun yang lalu, perolehan dari penjualan TBS menembus hingga Rp 75,2 miliar.

Di samping meningkatnya pendapatan, beban pokok penjualan Triputra Agro Lestari meningkat 20,75%. Hingga kuartal IV 2022 beban pokoknya tembus Rp 5,6 triliun dibandingkan dengan tahun lalu pada kuartal IV yaitu Rp 4,6 triliun.

Secara rinci, beban pokok yang tercatat dalam laporan keuangan perseroan berasal dari beban pokok penjualan TBS Rp 15,8 miliar. Lalu beban pokok penjualan CPO menembus Rp 5,5 triliun. Sementara beban pokok penjualan karet yaitu Rp 19,1 miliar.

Selain beban pokok penjualan, Triputra Agro Lestari membukukan beban penjualan dan pemasaran Rp 284,03 miliar. Angka tersebut naik 68,86% dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 168,2 miliar.

Selain itu, aset perseroan naik 16,71% menjadi Rp 14,52 triliun hingga kuartal IV 2022 dibandingkan Desember 2021 yaitu Rp 12,44 triliun. Lalu likuiditas TAPG menurun 11,54% menjadi Rp 4,1 triliun dibandingkan Desember 2021 yaitu Rp 4,6 triliun.

Sementara ekuitas Triputra Agro Lestari naik 16,71% menjadi Rp 14,5 triliun hingga 2022. Dibandingkan Desember 2021 yaitu Rp 12,4 triliun.

Pada perdagangan Rabu ini (3/1), harga saham TAPG terpantau naik 3,05% ke level Rp 675 per saham dengan nilai kapitalisasi pasar Rp 13,40 triliun. 

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail