IHSG dan Bursa Asia Rontok, Investor Borong Saham BRI dan BCA

ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/wsj.
Pekerja memfoto layar pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (31/3/2021).
Penulis: Zahwa Madjid
Editor: Lona Olavia
31/5/2023, 12.52 WIB

Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG berakhir dalam zona merah pada akhir perdagangan sesi pertama Rabu (31/5).

Sejalan dengan IHSG, seluruh bursa Asia juga berada dalam zona merah. Nikkei 225 turun 1,6%, Hang Seng anjlok 2,5%, Shanghai Composite terkoreksi 0,9%, dan Strait Times melemah 0,5%.

IHSG turun hingga 0,7% ke level 6.587 pada sesi pertama. Volume perdagangan mencapai 11,8 miliar, dengan nilai transaksi Rp 5,1 triliun dan frekuensi sebanyak 752 juta kali.

Saham yang paling aktif ditransaksikan adalah saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan nilai transaksi Rp 654,2 miliar, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan nilai transaksi Rp 347,3 miliar, dan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dengan nilai transaksi Rp 329,8 miliar.

Sebanyak 381 turun zona merah, 162 berada dalam zona hijau, dan 186 saham tak bergerak. Sedangkan kapitalisasi pasar mencapai Rp 9.379 triliun.

Melansir riset Pilarmas Investindo Sekuritas, IHSG bergerak sejalan dengan bursa regional Asia yang mengalami tekanan aksi jual sehingga berada di zona merah. Sentimen ini seiring dengan sikap pelaku pasar yang merespon akibat ketidakpastian apakah kongres Amerika Serikat (AS) mendukung kenaikan pagu atau plafon utang AS. 

Reaksi tersebut seiring pernyataan dari Ketua DPR AS Kevin McCarthy yang mengatakan kesepakatan itu seharusnya bisa lebih mudah bagi Partai Republik untuk memilihnya dan kemungkinan besar akan disahkan. Tetapi beberapa anggota sayap kanan mengatakan mereka menentang kesepakatan bipartisan tersebut. 

Sementara indeks manufaktur Cina mengalami kontraksi di mana berada di level di 48,8 pada Mei 2023 dari 49,2 pada April. Lalu non manufaktur NBS resmi untuk Cina turun menjadi 54,5 pada Mei 2023 dari 56,4 bulan sebelumnya.

 Hal ini memberikan indikasi melemahnya permintaan domestik dan global. Ini membuat pasar keraguan pasar akan proses pemulihan ekonomi Cina tersendatnya di mana momentum kebangkitan ekonomi tidak sesuai yang diharapkan.

Seluruh sektor saham Tanah Air berada dalam zona merah. Dipimpin oleh sektor energi yang turun hingga 1,6%. Saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) turun 3,8% atau 80 poin menjadi Rp 2.030 per saham.

Selanjutnya, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) turun 1,3% atau 40 poin menjadi Rp 3.050 per saham dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) turun 2,4% atau 550 poin menjadi Rp 22.525 per saham.

Sektor lainnya seperti sektor teknologi juga turun 1,6%, energi dasar 1,3%, properti 1,3%, keuangan 0,5%, primer 0,7%, transportasi 0,2%, infrastruktur 0,1%, non primer 0,1%, industri 0,01%, dan keuangan juga ambles 0,02%.

Top gainers saham hari ini :

  • PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL)
  • PT MD Pictures Tbk (FILM)
  • PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO)
  • PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR)
  • PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA)

Top losers saham hari ini : 

  • PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO)
  • PT Bumi Resources Tbk (BUMI)
  • PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO)
  • PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI)
  •  PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG)
Reporter: Zahwa Madjid