Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki terus mendorong usaha mikro kecil menengah (UMKM) untuk segera melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Bahkan ia mengatakan bahwa saat ini tengah bekerjasama dengan berbagai pihak untuk membawa 10 UMKM go public melalui penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham.
“Harus terus kita dorong karena struktur ekonomi kita ini masih dominan mikro informal itu sampai 96% dan kami perlu memperkuat sektor ekonomi kita. Terutama untuk menambah usaha usaha di level menengah dan besar,” ujar Teten di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (10/7).
Maka dari itu, Kemenkop UKM pun menggandeng Supply Chain Financing (SCF) untuk yang menyiapkan listing dari UMKM. Saat ini Kemenkop UMKM tengah mendampingi 10 UMKM.
"Crowdfunding baru dampingi 10 UMKM. Besarlah harapan kita ada perubahan struktur ekonomi kita. Supaya yang menengah ini makin besar," ujar Teten.
Terkait sektor yang kuat dari UMKM, Teten menilai sektor makanan dan minuman memiliki pasar yang besar.
"Pokoknya kita target sampai 2024, sejak papan akselerasi dibuka 2020 baru 33 UMKM, sekarang 35 masih terlalu kecil," kata Teten
Maka dari itu Kemenkop UKM bekerjasama dengan BEI menjemput bola agar menambah jumlah UMKM yang menggalang dana di pasar modal.
"Kami dengan Bursa coba jemput bola. Kita inkubasi juga kita koneksikan dengan pembiayaan SCF mudah-mudahan dengan seperti itu ada percepatan," ucap Teten.