PT Royaltama Mulia Kontraktorindo Tbk (RMKO) akan segera melakukan pencatatan saham penawaran umum perdana atau intial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin (31/7) pagi ini. Dengan dimulainya perdagangan tersebut, perseroan bakal menjadi emiten ke-52 yang mencatatkan sahamnya di tahun 2023.
Direktur Utama PT Royaltama Mulia Kontraktorindo Tbk Vincent Saputra mengatakan, selama masa penawaran umum yang berlangsung selama tiga hari, perseroan telah memperoleh sambutan positif dari investor pasar modal.
“Pada masa penawaran telah terjadi kelebihan permintaan atau oversubscribed sebanyak 166,02 kali dari porsi penjatahan terpusat atau pooling,” ujarnya dalam keterangannya, Senin (31/7).
Vincent mengatakan, perseroan mencatatkan dan menawarkan sahamnya untuk bertransformasi dan melanjutkan pertumbuhannya di industri pertambangan Tanah Air, dengan menciptakan pertumbuhan dan sinergi yang berkelanjutan.
IPO ini sambungnya dapat mendukung perseroan untuk meningkatkan layanan jasa penunjang pertambangan dan logistik yang terintegrasi di Sumatera Selatan. Dengan terintegrasinya jasa logistik hulu ke hilir ini, kinerja grup dapat meningkat secara berkelanjutan.
“Saat ini, perseroan masih fokus mendukung kinerja grup dengan menggarap tambang in house milik anak usaha RMKE dan ke depannya juga akan menyediakan jasa pertambangan serta pengangkutan batubara dari tambang-tambang non grup di Muara Enim dan Lahat,” katanya.
Vincent menyampaikan, dengan dibukanya hauling road yang ditargetkan selesai pada tahun ini, RMKO dapat meningkatkan pendapatan dari third parties secara signifikan.
“Potensi batubara di Sumatera Selatan masih sangat besar, apabila infrastruktur di hulu dan hilir sudah terkoneksi dengan baik, serta tersedianya jasa penunjang pertambangan yang profesional, kami optimis dapat meningkatkan kapasitas produksi di Sumatera Selatan,” ujar ia.
Terlebih lagi dengan menjadi perusahaan terbuka, manajemen yakin RMKO ke depannya akan dapat menggarap berbagai proyek pertambangan dan tidak hanya terbatas di Sumatera dan bahkan terbuka dengan peluang sebagai perusahaan penyedia jasa pertambangan untuk komoditas lainnya.
Direktur Keuangan PT Royaltama Mulia Kontraktorindo Tbk Nathania Pricilla Saputra menambahkan, perseroan mampu meningkatkan pendapatan pada tahun 2022 sebesar 6,5 kali lipat dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2021 dengan CAGR antara tahun 2020-2022 sebesar 7,9 kali.
Peningkatan pendapatan tersebut diperoleh sejak beroperasinya tambang in house PT Truba Bara Banyu Enim (TBBE) pada Februari 2022. Jasa pertambangan dan jasa sewa alat berat masing-masing berkontribusi sebesar 55,6% dan 44,4% terhadap total pendapatan perseroan. Seiring dengan peningkatan pendapatan usaha, perseroan juga berhasil meningkatkan laba bersih usaha sebesar 7,4 kali di tahun 2022.
“Ke depannya melalui MoU afiliasi RMKE bersama PTBA, perseroan juga dapat berkontribusi pada proses hulu dengan mengangkut batu bara milik PTBA melalui hauling road hingga pemuatan batu bara pada stasiun muat Gunung Megang dengan menggunakan train loading system dan RMKE melanjutkan proses hilir dengan melakukan bongkaran dan muat tongkang batu bara di Stasiun Simpang dan Pelabuhan Kramasan,” jelas Nathania.