BITU Tunda IPO, Humpuss Milik Tommy Soeharto Patok Harga Rp 100/Saham
PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk (HUMI) mantap melaju dalam penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) saham. Emiten jasa kemaritiman terintegrasi milik Tommy Soeharto itu bahkan sudah menetapkan harga penawaran umum Rp 100 per saham.
Sedangkan perusahaan di bidang perdagangan bitumen atau aspal, PT Berkah Mulia Mandiri Tbk menghentikan proses IPO. Padahal perseroan yang sudah memiliki kode saham BITU ini sudah melakukan penawaran awal pada 20-25 Juli 2023 di harga Rp 131-140 per saham.
Hal tersebut terlihat dari laman e-IPO yang tercantum IPO BITU canceled, dikutip Selasa (1/8). Penjamin emisi ialah NH Korindo Sekuritas Indonesia. Rencananya perseroan akan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 8 Agustus 2023.
BITU menambah sederet calon emiten yang lebih dahulu menunda go public. Sebut saja PT Zeus Kimiatama Indonesia atau Zekindo Chemicals, PT Akselerasi Usaha Indonesia, dan PT Pertamina Hulu Energi (PHE). Padahal PHE digadang-gadang akan menjadi IPO terbesar dalam sejarah BEI terkait penghimpunan dana.
Sementara itu dalam prospektusnya, Humpuss Intermoda Transportasi mematok harga di batas bawah untuk IPO. Sebelumnya perseroan memasang harga hingga Rp 150 per saham.
HUMI akan melepas sebanyak-banyak 2,7 miliar saham baru atau 15% dari modal yang ditempat dan disetor penuh setelah IPO. Oleh karena itu, perseroan berpotensi meraih dana segar Rp 270,70 miliar.
Dana IPO, 10% akan digunakan untuk kebutuhan modal kerja perseroan dalam rangka memenuhi kebutuhan operasional rutin. Lalu 90% untuk memperkuat permodalan dalam rangka pengembangan usaha entitas anak perseroan, yakni PT Humpuss Transportasi Curah, PT MCS Internasional, PT ETSI Hutama Maritim, PT OTS Internasional, serta PT PCS Internasional.
Bersamaan dengan IPO, Humpuss Maritim juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 1,35 miliar waran seri I atau sebesar 7,5% dari total jumlah saham. Harga pelaksanaan sebesar Rp 200 setiap Waran Seri I.
Humpuss Maritim Internasional akan melakukan pencatatan saham perdana pada 8 Agustus 2023. Perusahaan ini adalah subsidiari dari PT Humpuss Intermoda Transportasi yang sudah lebih dulu melantai di Bursa Efek Indonesia dengan kode HITS.
Saat ini, pemegang saham HUMI adalah HITS selaku induk usaha dengan porsi 89,998%. Kemudian PT Humpuss Transportasi Kimia dengan porsi 10%, serta Koperasi Karyawan Bhakti Samudra 0,002%. Adapun pengendali perseroan adalah Hutomo Mandala Putra atau yang lebih dikenal dengan Tommy Soeharto.
PT Berkah Mulia Mandiri Tbk
Dalam prospektusnya, Berkah Mulia Mandiri mengincar sebanyak-banyaknya dana Rp 77 miliar dari IPO. Dana tersebut akan didapatkan setelah perseroan melepas 550 juta saham atau 31,3% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan.
BITU secara bersamaan juga akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 137,5 juta waran seri I secara gratis kepada para pemegang saham baru.
Adapun seluruh dana dari IPO setelah dikurangi biaya emisi, sekitar Rp 9,10 miliar akan digunakan untuk belanja modal sebagai pelunasan sebidang tanah. Sisanya akan digunakan untuk keperluan modal kerja yang tergolong dalam modal operasional, seperti biaya operasional, pembelian bahan baku pendukung, biaya logistik, pembayaran upah, maupun tunjangan tenaga kerja, dan biaya pemasaran produk perseroan.
Sedangkan dana yang diperoleh BITU dari pelaksanaan waran seri I, jika dilaksanakan oleh pemegang waran maka seluruhnya akan digunakan untuk modal kerja perseroan. Seperti untuk biaya operasional, pemasaran, dan pembelian prasarana penunjang proyek.
Sebelumnya Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna menjelaskan terdapat beberapa faktor pembatalan IPO. Sebut saja dari sisi laporan keuangan perusahaan dan penambahan dokumen legal yang membutuhkan waktu.
“Penyebab pembatalan ada beberapa hal, lebih banyak saya lihat permintaan dari sisi regulator untuk penambahan disclosure maupun secara legal dan aspek lain di prospektus. Jadi itu kan dinamis kami minta dan mereka wajib mempersiapkan,” ujar Nyoman kepada wartawan di Jakarta, Senin (31/7).