Bursa Wall Street Melemah Akibat Kinerja Buruk FedEx

Antara
Ilustrasi - Pintu masuk Wall Street ke New York Stock Exchange (NYSE) terlihat di New York City, AS. ANTARA/REUTERS/Brendan McDermid/am.
21/12/2023, 07.23 WIB

Indeks bursa Amerika Serikat (AS) merosot pada hari Rabu (20/12) karena investor mulai mengambil keuntungan setelah periode panas di pasar baru-baru ini. Penurunan itu dipicu oleh kinerja FedEx yang buruk sehingga menyeret S&P 500 ke level lebih rendah.

Dow Jones Industrial Average turun sebesar 475,92 poin atau 1,27%, mencapai 37.082,00. Sementara Nasdaq Composite merosot 1,50% ke 14.777,94. Kedua indeks ini mengakhiri rangkaian kenaikan selama sembilan hari dan mengalami penurunan terbesar mereka sejak Oktober.

S&P 500 juga terpengaruh dengan penurunan sebesar 1,47%, mencapai 4.698,35, menandai performa terburuknya sejak bulan September. 

Oleh sebab itu, Manajer Portofolio Senior di Globalt Investments, Keith Buchanan menyebut pasar mengalami kondisi overbought yang mengakibatkan penurunan harga saat itu. Menurutnya, penurunan ini merupakan hal yang wajar.

"Jadi ini lebih bersifat teknikal daripada fundamental," kata Bunchanan, dikutip CNBC pada Kamis (21/12).

Pada hari tersebut, FedEx muncul sebagai penghambat utama dalam S&P 500, dengan penurunan hingga 12%. Tak hanya itu, perusahaan pengiriman ini mengumumkan proyeksi pendapatan yang mengecewakan untuk tahun fiskal mendatang.

FedEx juga melaporkan hasil kuartal kedua di bawah ekspektasi, baik dari sisi pendapatan maupun laba. Oleh karena itu, berdampak pada Dow Jones Transportation Average, sebuah indeks yang mencakup 20 saham termasuk FedEx, jatuh lebih dari 2%.

Di sisi lain, Alphabet, perusahaan induk dari Google, menjadi salah satu perusahaan yang menunjukkan performa terbaik di S&P 500 pada hari itu dengan mencapai level tertinggi baru dalam 52 minggu, naik sebesar 1,2%.

Penurunan ini terjadi setelah sesi yang kuat pada hari sebelumnya di mana Dow dan Nasdaq Composite mencatat kenaikan selama sembilan hari berturut-turut. Sejak penutupan pada 27 Oktober hingga hari Selasa, Dow Industrials melesat sebanyak 15,9%, sementara S&P 500 naik 15,8%. Nasdaq Composite juga meroket hingga 19,1% sejak mencapai titik terendahnya pada tanggal 26 Oktober.

Di samping itu, ketiga indeks utama tetap berada di jalur positif untuk mencetak keuntungan pada bulan Desember dan mempertahankan tren kenaikan pada 2023. Hal ini terjadi sebab para investor tengah menantikan usulan penurunan suku bunga yang mungkin diajukan oleh Federal Reserve pada awal tahun baru.

Seiring dengan hal itu, kinerja S&P 500 menunjukkan kenaikan sebesar 2,9% selama bulan ini dan telah mencatat peningkatan 22% sepanjang tahun ini. Sedangkan Dow Jones juga terkerek 3,2% dan telah tumbuh sebesar 11,9%. Di samping itu, Nasdaq juga mencatat kenaikan sebesar 3,9% dalam periode yang sama.

Reporter: Nur Hana Putri Nabila