Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat rekor baru dari sisi kapitalisasi pasar tertinggi sepanjang sejarah, yakni mencapai angka Rp 11.762 triliun. Rekor tersebut ditorehkan pada 28 Desember 2023.
Rekor baru lain juga tercatat dari sisi volume transaksi harian tertinggi sepanjang sejarah, yakni sebesar 89 miliar lembar saham pada 31 Mei 2023. Pencapaian positif turut tercermin dari meningkatnya minat masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia. Investor pasar modal yang terdiri dari investor saham, obligasi dan reksa dana meningkat 1,85 juta investor menjadi 12,16 juta investor.
Sementara khusus untuk investor saham, terdapat peningkatan 811 ribu investor saham menjadi 5,25 juta investor saham. Partisipasi investor ritel pun masih memiliki porsi transaksi tertinggi pada tahun 2023 dengan diikuti meningkatnya partisipasi dari kalangan investor institusi.
“Hal ini mencerminkan keyakinan investor yang masih cukup terjaga meski dihadapkan dengan berbagai tantangan serta situasi ekonomi global dan domestik,” kata Direktur BEI Iman Rachman dalam Konferensi Pers Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2023, Jumat (29/12).
Di tahun depan, BEI menargetkan Rata-rata Nilai Transaksi Harian (RNTH) akan naik dari tahun ini, yakni meningkat Rp 12,25 triliun pada 2024.
Iman mengatakan, target tersebut meningkat 14% dari RNTH sebelumnya yakni sebesar Rp 10,75 triliun pada tahun ini. Namun target tersebut tak tercapai dari sebelumnya Rp 14,75 triliun pada tahun ini.
Tak hanya itu, BEI juga mengincar jumlah penerbitan efek mencapai 230 efek pada 2024 mendatang. Tidak hanya penawaran umum perdana saham alias initial public offering (IPO), lanjut Iman, penerbitan ini juga berlaku di seluruh efek.
Selain itu, Iman mengatakan pada 2024 BEI mengincar dua juta tambahan investor baru di pasar modal. Nilai itu lebih rendah dari target di 2023 sebanyak 2,5 juta.
Ia mengatakan pasar modal Indonesia sepanjang 2023 bertumbuh secara positif. Hal itu tercermin dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada 28 Desember 2023 yang ditutup pada level 7.303 atau meningkat 6,62% dari penutupan perdagangan 2022.
Seiring dengan hal itu, volume transaksi harian juga meningkat di angka 19,8 miliar lembar saham dan frekuensi transaksi harian mencapai 1,2 juta kali.