Kinerja Terburuk Sido Muncul Sudah Terlewati, Siap Bermanuver di 2024?

Katadata
Pabrik Sido Muncul
Penulis: Lona Olavia
15/1/2024, 13.55 WIB

Penurunan harga saham PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) sebesar 30% selama 2023 dinilai menjadi kesempatan bagi investor untuk mengakumulasi saham tersebut.

“Dengan price to earning ratio 16,6 kali, valuasi ini cukup murah dengan downside yang relatif terbatas. Sebab kami menilai kinerja terburuk perusahaan telah terlewati,” tulis Edi Chandren, Investment Analyst Lead Stockbit dalam risetnya, dikutip Senin (15/1).

Meskipun prospek perseroan belum terlalu bullish dalam jangka pendek menengah akibat belum kuatnya daya beli masyarakat, ia menilai bahwa SIDO memberikan peluang dividen yang cukup menarik.

“Dividen ini akan memberikan kenyamanan bagi investor sambil menunggu pertumbuhan kinerja, yang kami yakini akan berakselerasi kembali ke kisaran double digit dalam jangka yang lebih panjang,” tulisnya.

Selain potensi pertumbuhan kinerja yang lebih tinggi dalam jangka panjang, upside tambahan datang dari valuasi SIDO yang dinilai berpeluang mengalami re-rating ke depannya. Berkaca dari negara yang relatif lebih maju seperti Cina dan India, perusahaan kesehatan memiliki pertumbuhan di kisaran double digit per tahun dengan valuasi di kisaran 21–35x prediksi price to earning (P/E). Valuasi itu jauh lebih tinggi dibandingkan P/E SIDO saat ini di level 16,6x. 

Setelah kinerja negatif pada 2023, Edi memprediksi bahwa kinerja SIDO akan pulih pada 2024, walaupun tidak terlalu signifikan. Pemulihan kinerja perseroan akan didorong oleh daya beli masyarakat yang lebih baik, sehingga penjualan bisa kembali bertumbuh positif. 

Perbaikan daya beli masyarakat sendiri akan didukung oleh pembelanjaan terkait kampanye pada tahun politik, kenaikan anggaran program perlindungan sosial, dan tingkat inflasi yang kembali rendah di level 2%–3%. Secara kuartalan, diperkirakan kinerja SIDO pada kuartal tiga 2023 akan menjadi yang terendah, dengan pemulihan akan terjadi pada kuartal empat 2024 dan berlanjut pada 2024.

Berdasarkan estimasi, laba bersih SIDO akan tumbuh 8% pada 2024, ditopang oleh pertumbuhan penjualan sebesar 5% dan marjin yang lebih tinggi dari sedikit efisiensi pada biaya operasional. Dengan begitu, estimasi laba bersih SIDO pada 2023 dan 2024 masing-masing akan mencapai Rp 857 miliar dan Rp 923 miliar.

Berikut adalah beberapa asumsi utama yang digunakan dalam menyusun estimasi kinerja tersebut:

  • Pertumbuhan penjualan pada 2024 akan lebih didorong oleh volume penjualan, sementara harga jual akan relatif stabil karena kenaikan harga yang signifikan telah dilakukan dalam 1–2 tahun terakhir.
  • Harga bahan baku akan cenderung stabil pada 2024, sehingga peningkatan volume penjualan akan turut mendorong gross margin.
  • Aktivitas iklan dan promosi akan cenderung lebih moderat pada 2024 setelah pengeluaran yang meningkat pada 2023. 

“Dalam beberapa tahun setelah 2024, kami memprediksi kinerja SIDO akan cenderung bertumbuh secara moderat di kisaran mid single digit per tahun karena belum adanya pendorong permintaan yang signifikan,” tulisnya. 

Dalam jangka yang lebih panjang, ia meyakini bahwa SIDO dapat kembali bertumbuh cepat pada kisaran double digit per tahun. Pertumbuhan kelas menengah yang didorong oleh pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan akan meningkatkan permintaan produk-produk kesehatan.

Hal tersebut tentunya akan dinikmati oleh SIDO sebagai salah satu perusahaan kesehatan terkemuka dengan lebih dari 300 SKUs dan brand equity yang tinggi. 

Bisnis consumer health SIDO sendiri terbagi ke dalam tiga segmen, dengan segmen Herbal & Supplement menjadi kontributor pendapatan terbesar hingga 63,3% per September 2023 berkat produk unggulannya, ‘Tolak Angin’, yang merupakan market leader. Dari sisi laba, kontribusi segmen Herbal & Supplement mencapai 78,2%, disebabkan oleh marjin yang lebih tinggi dibandingkan dua segmen lainnya. 

“Kami menilai dengan prospek pertumbuhan kinerja yang kembali ke teritori positif, sentimen negatif pada valuasi SIDO akan mulai mereda, sehingga P/E dapat kembali ke level yang lebih normal di kisaran 18,5–19x, sedikit di bawah rata-rata historis,” tulis Edi.