Penurunan harga saham PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) sebesar 30% selama 2023 dinilai menjadi kesempatan bagi investor untuk mengakumulasi saham tersebut.
IHSG diperkirakan melemah pada perdagangan Rabu (6/12). Saham Astra International atau ASII hingga Bank Rakyat Indonesia alias BBRI pun direkomendasikan.
PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) memberikan sinyal untuk menyebar dividen dengan rasio pembayaran atau payout ratio di kisaran 85% sampai 90%.
Sido Muncul membukukan penurunan laba bersih 18,6% menjadi Rp 586 miliar pada periode kuartal ketiga tahun ini dibanding periode sama di tahun sebelumnya Rp 720 miliar.
PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) membagikan dividen tunai kepada pemegang saham sebesar Rp 1,09 triliun atau setara dengan Rp 36,5 per saham.
Kinerja keuangan Sido Muncul dari sisi pendapatan mengalami kontraksi menjadi Rp 3,86 triliun, turun 3,87% dari tahun 2021 sebesar Rp 4,02 triliun. Bagaimana proyeksinya di tahun ini?
Tergerusnya laba Sido Muncul pada kuartal ketiga tahun ini disebabkan karena penurunan penjualan sebesar 5,85% menjadi Rp 2,6 triliun. Penjualan jamu herbal dan suplemen turun hingga 6,31%.
Penurunan laba bersih Sido Muncul utamanya ditopang oleh penurunan penjualan yang sebanyak 2,5% menjadi Rp 1,61 triliun, dari total omzet periode yang sama tahun lalu yakni, Rp 1,65 triliun.