Kinerja saham Anggota BUMN Holding Industri Pertambangan MIND ID, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam terpantau menunjukkan tren positif.
Rata-rata volume perdagangan saham harian periode Januari-September 2023 mencapai 56,31 juta saham. Adapun rata-rata transaksi harian sahamnya menembus Rp 115,52 miliar dengan nilai kapitalisasi pasar pada akhir September 2023 sebesar Rp 43,62 triliun.
Selain itu, ANTM tercatat masuk ke dalam beberapa indeks saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Di antaranya Indeks LQ45, Indeks IDX30, Indeks IDX80, Indeks Kompas100, Indeks MNC36, Indeks IDXBUMN20, Indeks Investor33, Indeks Jakarta Islamic Index, Indeks Jakarta Islamic Index 70, Indeks Saham Syariah Indonesia, Indeks IDX MES-BUMN 17, dan Indeks Bisnis-27.
Selanjutnya, saham ANTM juga tercatat masuk ke dalam beberapa Indeks BEI lainnya seperti Indeks SRI-KEHATI, Indeks ESG Sector Leaders IDX KEHATI, Indeks ESG Quality 45 IDX KEHATI, Indeks LQ45 Low Carbon Leaders, Indeks IDX High Dividend20, Indeks IDX Small-Mid Cap (SMC) Composite dan Indeks IDX SMC Liquid yang merupakan kelompok saham dengan tingkat likuiditas tertinggi di IDX. Antam juga bagian dari Indeks MSCI Global Standard dari Indonesia.
Sekretaris Perusahaan MIND ID, Heri Yusuf mengatakan bahwa pencapaian kinerja saham Antam tidak lepas dari kemampuan perusahaan dalam memaksimalkan pertumbuhan kinerja keuangan yang positif. Laba periode saat ini mencapai Rp 2,85 triliun, meningkat 8% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp 2,63 triliun.
“ANTAM juga mencatatkan EBITDA hingga September 2023 sebesar Rp5,40 triliun, konsisten pencapaiannya dibandingkan capaian EBITDA tahun sebelumya,” kata Heri.
Di samping itu, produksi emas Antam juga meningkat hingga menjadi kontributor terbesar dalam penjualan mencapai 62% dari total penjualan ANTAM, yakni Rp 19,29 triliun pada 9M23. Kemudian total volume produksi logam emas dari tambang perusahaan mencapai 908 kg (29.193 troy oz.), dengan penjualan logam emas pada periode tersebut mencapai 19.460 kg (625.654 troy oz.).
Sementara penjualan nikel, termasuk produk feronikel dan bijih nikel naik 33% dari total penjualan Antam, dengan nilai penjualan mencapai Rp10,10 triliun pada 9M23 atau naik 19% dari capaian pada periode yang sama di tahun sebelumnya. Tak hanya itu, volume produksi feronikel ANTAM mencapai 15.787 ton nikel dalam feronikel (TNi), dengan capaian volume penjualan produk feronikel 9M23 mencapai 14.132 TNi.
Selain itu, penjualan bauksit dan alumina juga tumbuh sebesar 4% dari total penjualan ANTAM menjadi Rp 1,25 triliun pada 9M23. Terkait proyek pengembangan usaha, Antam berhasil merampungkan beberapa proyek strategis, termasuk beroperasinya pabrik feronikel di Halmahera Timur yang memiliki kapasitas 13.500 TNi per tahun.
“Sementara untuk pengembangan hilirisasi komoditas bauksit, saat ini ANTAM terus berfokus dalam pembangunan pabrik Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah, Kalimantan Barat, yang dikembangkan bersama dengan anggota Grup MIND ID lainnya, Inalum,” pungkas Heri.