Ramadan dan THR Berpotensi Dorong Pendapatan Tiga Emiten Ritel Ini

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.
Pekerja menghadiri penutupan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2023 di Jakarta, Jumat (29/12/2023).
22/3/2024, 14.26 WIB

Momen Ramadan menjadi pendorong utama peningkatan konsumsi masyarakat hingga berpotensi memberikan dampak positif bagi perusahaan ritel.

Analis NH Korindo Sekuritas Indonesia, Cindy Alicia Ramadhania mengatakan meskipun terjadi kenaikan inflasi harga pangan mencapai 8,47%, kehadiran Tunjangan Hari Raya (THR) diyakini dapat mendorong tingginya konsumsi masyarakat. Diperkirakan seluruh THR akan cair pada 1 April 2024, bersama dengan aktivitas masyarakat yang kembali normal pasca Ramadan.

“Dengan berbagai aktivitas masyarakat yang kembali normal, diprediksi akan terjadi peningkatan kunjungan ke pusat perbelanjaan dalam waktu dekat,” kata Cindy dalam risetnya, dikutip Jumat (22/3).

Berdasarkan Data Retail Sales Indonesia selama tiga tahun terakhir selama bulan puasa menunjukkan tren positif. Pada April 2021, tercatat pertumbuhan sebesar 15,6%, disusul oleh April 2022 dengan pertumbuhan 8,5%, dan April 2023 dengan pertumbuhan 1,5%.

Menariknya, kata Cindy, pada Januari 2024, Retail Sales Indonesia mencatat pertumbuhan sebesar 1,1% secara tahunan. Pertumbuhan tersebut didorong oleh peningkatan penjualan pada kelompok perlengkapan rumah tangga lainnya sebesar 58%, serta kelompok suku cadang dan aksesori yang tumbuh sebesar 9,8%. 

“Kenaikan konsumsi ini tentu memberikan harapan akan peningkatan kinerja emiten ritel pada kuartal satu 2024,” ucap Cindy.

Berikut beberapa emiten ritel yang dapat dipantau terkait sentimen momen Ramadan:

  • PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) (Konsensus: Rp 900/lembar)
  • PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) (Konsensus: Rp2.356/lembar)
  • PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) (Konsensus: Rp544/lembar)

Di samping itu, berdasarkan data perdagangan siang ini pada Jumat (22/3) pukul 14.11 WIB, saham ACES terpantau melemah 0,54% ke level Rp 915 per lembar saham. Kemudian MAPI stagnan di level Rp 1.805 per lembar dan ERAA juga tak bergerak di level Rp 424 per lembar saham.

Reporter: Nur Hana Putri Nabila