Fakta IPO Emiten Afiliasi Hermanto Tanoko BLES, Begini Rencana Usaha
PT Superior Prima Sukses Tbk (BLES) melantai di bursa melalui penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO). Dalam prospectus terbaru, BLES melakukan pencatatan saham perdana pada Senin (8/7).
Pada saat IPO, Superior Prima akan melepas 1,3 miliar lembar saham atau sebanyak 15% dari total modal ditempatkan dan disetor. Saham baru dengan nominal Rp 50 dilepas pada harga Rp 183 per lembar saham. Melalui IPO perusahaan akan mengantongi dana setidaknya RP 240 miliar.
Bersamaan dengan penawaran umum, perusahaan juga menggelar program Employee Stock Allocation (ESA) sebanyak 0.11 % dari jumlah saham yang ditawarkan pada IPO atau setara 1,4 juta lembar saham. Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek adalah PT Lotus Andalan Sekuritas.
Lewat IPO ini, saham baru yang dikeluarkan dari pertopel Perseroan akan memberikan kepada pemegangnya hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh. Termasuk di dalamnya hak atas pembagian dividen, hak untuk mengeluarkan suara dalam RUPS, hak atas pembagian saham bonus dan hak memesan efek terlebih dahulu.
Rencana Usaha BLES Usai IPO
Sesuai dengan akta pendirian, Superior Prima Sukses merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri barang galian bukan logam perdagangan besar, pertambangan, dan bidang angkutan darat melalui pipa. Perusahaan berdiri sejak 2011 dan memulai langkah untuk melantai di bursa sejak Januari 2024.
Setelah IPO digelar, perusahaan berencana menggunakan sekitar Rp 100 miliar dana yang terkumpul untuk belanja modal dengan memberi 100 unit colt diesel dan 40 uit big dum track.
"Sewa menyewa kendaraan dari Entitas Anak yang dilakukan oleh Perseroan pada saat ini, ke depannya akan tetap dilakukan untuk menunjang perluasan wilayah distribusi dan peningkatan kapasitas produksi Perseroan," tulis perusahaan dalam prospektus yang dikutip Kamis (4/7).
Selanjutnya sisa dana yang terkumpul akan digunakan untuk keperluan modal kerja. Perusahaan berencana menambah biaya operasional pabrik, dan penambahan sumber daya manusia.
Saat ini BLES dimiliki oleh tiga entitas bisnis yaitu PT Tata Utama Gemilang sebesar 35.46%, PT Globe Base Universal sebanyak 48,7% dan PT Tancorp Investama Mulia sebanyak 11,35%. Adapun pemegang saham individu adalah Dermawan Suparsono dengan 1,77% saham dan Liauw, Billy Law degan 2,66%.
Selanjutnya setelah IPO kepemilikan saham akan terbagi menjadi PT Tata Utama Gemilang dengan 30.14%, PT Global Base Universal dengan 41,44% dan PT Tancorp Investama Mulia dengan 9,65%. Sedangkan masyarakat menggenggam 15% saham. Sementara itu kepemilikan saham Dermawan dan Liauw tetap sama.
Di sisi lain meski memiliki saham yang sedikit, perusahaan telah menetapkan Dermawan sebagai pengendali perusahaan. Berdasarkan Surat Pernyataan Pengendali tertanggal 1 Februari 2024 Dermawan tidak dapat mengalihkan pengendaliannya pada Perseroan minimal 12 bulan setelah IPO.
Dalam susunan perusahaan, Dermawan menjabat sebagai Komisaris Utama. Sedangkan Liauw Billy Law sebagai Direktur Utama. Liauw merupakan Direktur di PT Tata Utama yang menjadi pemegang saham kedua terbesar BLES.
Nama lain yang masuk jajaran komisaris adalah Belinda Tanoko yang merupakan Direktur Tancorp Investama. Perusahaan ini dipimpin konglomerat asal Surabaya Hermanto Tanoko yang merupakan ayah Belinda.
Nama Hermanto menjadi sosok yang aktif membawa perusahaannya melantai di bursa dalam tiga tahun terakhir. Beberapa perusahaan di bawah payung Tancorp adalah produsen air minum kemasan PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO), PT Mega Printis Tbk (ZONE), PT Jaya Sukses Makmur Sentosa Tbk (RISE), PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk (DEPO), dan PT Avia Avian Tbk (AVIA) atau Cat Avian.