Emiten afiliasi konglomerat asal Surabaya Hermanto Tanoko, PT Superior Prima Sukses Tbk (BLES), resmi mencatatkan saham perdana atau IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini.
Pada debut perdananya, saham BLES dibuka hampir menyentuh Auto Reject Atas (ARA) atau menguat 34,43% ke Rp 246 per saham. Perusahaan menjadi emiten ke-28 di bursa pada tahun ini. Emiten material konstruksi ini menunjuk Lotus Andalan Sekuritas sebagai penjamin dan pelaksana emisi efek perseroan.
Setelah pembukaan, sahamnya masih bertengger di level Rp 135 per lembar saham pada pukul 09.10 WIB. Volume saham BLES diperdagangkan tercatat 97,96 juta dengan nilai transaksinya Rp 24,01 miliar. Sementara frekuensi perdagangannya tercatat sebanyak 6.682 kali. Adapun kapitalisasi pasar Superior Prima Sukses pagi ini senilai Rp 2,19 triliun.
Direktur Utama Superior Prima Sukses, Liauw Billy Law mengatakan penawawan umum BLES sukses oversurscribe 80 kali dengan lebih 37 ribu investor. Ia juga menyebut dana hasil IPO ini akan digunakan untuk ekspansi demi mencapai pertumbuhan yang lebih baik dan berkelanjutan.
"Sehingga nilai tambah bagi seluruh stakeholder," kata Liauw di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/7).
Superior Prima melepas 1,3 miliar lembar saham atau sebanyak 15% dari total modal ditempatkan dan disetor. Saham baru dengan nominal Rp 50 dilepas pada harga Rp 183 per lembar saham. Melalui IPO perusahaan akan mengantongi dana setidaknya Rp 240 miliar.
Bersamaan dengan penawaran umum, perusahaan juga menggelar program Employee Stock Allocation (ESA) sebanyak 0.11 % dari jumlah saham yang ditawarkan pada IPO atau setara 1,4 juta lembar saham. Bertindak berbagai penjamin pelaksana emisi efek adalah PT Lotus Andalan Sekuritas.
Rencana Usaha BLES Usai IPO
Superior Prima Sukses merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industru barang galian bukan logam perdagangan besar, pertambangan, dan bidang angkutan darat melalui pipa. Perusahaan berdiri sejak 2011 dan memulai Langkah untuk melantai di bursa sejak Januari 2024.
Setelah IPO digelar, perusahaan berencana menggunakan sekitar Rp 100 miliar dana yang terkumpul untuk belanja modal dengan memberi 100 unit colt diesel dan 40 uit big dum track.
"Sewa menyewa kendaraan dari Entitas Anak yang dilakukan oleh Perseroan pada saat ini, kedepannya akan tetap dilakukan untuk menunjang perluasan wilayah distribusi dan peningkatan kapasitas produksi Perseroan," tulis perusahaan dalam prospektus yang dikutip Senin (8/7).
Selanjutnya sisa dana yang terkumpul akan digunakan untuk keperluan modal kerja. Perusahaan berencana menambah biaya operasional pabrik, dan penambahan sumber daya manusia.
Saat ini BLES dimiliki oleh tiga entitas bisnis yaitu PT Tata Utama Gemilang sebesar 35.46%, PT Globe Base Universal sebanyak 48,7% dan PT Tancorp Investama Mulia sebanyak 11,35%. Adapun pemegang saham individu adalah Dermawan Suparsono dengan 1,77% saham dan Liauw, Billy Law degan 2,66%.
Struktur Kepemilikan
Selanjutnya setelah IPO kepemilikan saham akan terbagi menjadi PT Tata Utama Gemilang sebesar 30.14%, PT Global Base Universal sebesar 41,44% dan PT Tancorp Investama Mulia dengan 9,65%. Sedangkan masyarakat menggenggam 15% saham.
Sementara itu kepemilikan saham Demaran dan Liauw tetap sama. Di sisi lain meski memiliki saham yang sedikit, perusahaan telah menetapkan Dermawan sebagai pengendali perusahaan.
Berdasarkan Surat Pernyataan Pengendali tertanggal 1 Februari 2024 Dermawan tidak dapat mengalihkan pengendaliannya pada Perseroan minimal 12 bulan setelah IPO. Dalam susunan perusahaan, Dermawan menjabat sebagai Komisaris Utama. Sedangkan Liauw Billy Law sebagai Direktur Utama. Ia merupakan Direktur di PT Tata Utama yang menjadi pemegang saham kedua terbesar BLES.
Nama lain yang masuk jajaran komisaris adalah Belinda Tanoko yang merupakan Direktur Tancorp Investama. Perusahaan ini dipimpin konglomerat asal Surabaya Hermanto Tanoko yang merupakan suami Belinda. Nama Hermanto menjadi sosok yang aktif membawa perusahaannya melantai di bursa dalam tiga tahun terakhir.
Beberapa perusahaan di bawah payung Tancorp adalah produsen air minum kemasan PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO), PT Mega Printis Tbk (ZONE), PT Jaya Sukses Makmur Sentosa Tbk (RISE), PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk (DEPO), dan PT Avia Avian Tbk (AVIA) atau Cat Avian.