Bos Bursa Ungkap Kans IPO Emiten Baru Sepanjang 2024, Ada dari BUMN?

Wahyu Dwi|Katadata
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman saat diawancari Katadata, Jakarta, Minggu (26/2).
10/7/2024, 11.24 WIB

Direktur Utama Bursa Efek Indonesia, Iman Rachman mengungkapkan hingga akhir tahun masih terdapat sejumlah perusahaan yang masuk dalam pipeline pencatatan umum perdana saham atau initial public offering (IPO) untuk 2024. Meski begitu ia mengatakan sejauh ini perusahaan yang akan IPO itu baru dari sektor swasta.  

“BUMN saat ini belum ada,” kata Iman kepada wartawan di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (10/7). 

Menurut Imam saat ini perusahaan BUMN kemungkinan besar tengah wait and see menghadapi masa pemerintahan Presiden Terpilih Prabowo Subianto. Meskipun demikian, ia berharap akan ada BUMN serta anak BUMN yang akan melantai di pasar modal pada 2025. 

 "Tapi kita harapkan mungkin tahun depan ada BUMN atau anak BUMN yang akan IPO," jelasnya. 

Sebelumnya, Bursa mencatat sejumlah perusahaan antre di pipeline penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO). Hingga 5 Juli 2024, terdapat 27 perusahaan yang telah mencatatkan saham di Bursa. Dengan demikian, dana yang berhasil dihimpun dari IPO tersebut sebanyak Rp 4,06 triliun. 

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna menyampaikan hingga saat ini terdapat 24 perusahaan yang siap debut di Bursa. Dari sisi asetnya, perusahaan dengan skala menengah masih mendominasi. Sedangkan dari sisi sektornya, paling banyak berasal dari sektor konsumer non-siklikal. 

Namun hingga awal Juli ini, belum ada perusahaan di sektor bahan baku hingga infrastruktur yang akan IPO. "Hingga saat ini, terdapat 24 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI," kata Nyoman dikutip Rabu (10/7).

Daftar sektor saham yang akan IPO pada 2024  

  • 0 Perusahaan dari sektor Basic Materials;
  • 2 Perusahaan dari sektor Consumer Cyclicals;
  • 8 Perusahaan dari sektor Consumer Non-Cyclicals; 
  • 1 Perusahaan dari sektor Energy;
  • 2 Perusahaan dari sektor Financials;
  • 3 Perusahaan dari sektor Healthcare;
  • 4 Perusahaan dari sektor Industrials;
  • 0 Perusahaan dari sektor Infrastructures;
  • 1 Perusahaan dari sektor Properties & Real Estate; 
  • 2 Perusahaan dari sektor Technology;
  • 1 Perusahaan dari sektor Transportation & Logistic.




Reporter: Nur Hana Putri Nabila