PT Astra International Tbk (ASII) menyerap anggaran belanja modal atau capital expenditure sebesar Rp 12,3 triliun hingga semester pertama 2024. Nilai tersebut sekitar 33 % dari total anggaran belanja modal Astra sebesar Rp 37 triliun sepanjang 2024.
Presiden Direktur Astra International Djony Bunarto mengatakan penggunaan untuk beragam lini bisnis. “Lalu dialokasikan untuk pertambangan dan sisanya tentunya tersebar terutama di bisnis perkebunan kami di agribisnis dan di sales operation,” kata Djony dalam konferensi pers, Kamis (8/8).
Astra International mencatatkan laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 15,85 triliun pada semester I 2024. Perolehan ini turun sebanyak 9,12% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 17,44 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis perusahaan, pendapatan bersih ASII juga turun 1,5% menjadi Rp 159,96 triliun per Juni 2024. Padahal sebelumnya Astra membukukan Rp 162,39 pada periode yang sama 2023.
Djony sebelumnya mengatakan kinerja grup ASII pada semester pertama 2024 turun terutama merefleksikan penurunan kinerja dari bisnis alat berat dan pertambangan akibat harga batu bara yang lebih rendah. Ia mengatakan terlepas dari tantangan tersebut, dengan bisnis yang terdiversifikasi, ASII memperkirakan kinerja untuk sisa tahun ini akan kembali pulih.
Secara rinci, pendapatan dari kontrak dengan pelanggan diselesaikan pada waktu tertentu turun 3,1% menjadi Rp 139,55 triliun dan kontrak sepanjang waktu Rp 2,03 triliun. Kemudian pendapatan dari sumber lainnya dari pendapatan dari jasa keuangan naik 11,5% menjadi Rp 15,79 triliun pada semester I 2024.