PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR) melaporkan laba bersih sebesar Rp 97,78 miliar di tahun ini, capaian tersebut tumbuh 15,3% dibandingkan tahun lalu. Berdasarkan angka tersebut ini, FAC Sekuritas Indonesia merekomendasikan saham AMAR untuk dibeli.
Dalam laporan kinerja kuartal kedua 2024, pendapatan bunga Bank Amar meningkat 30% menjadi Rp 573,07 miliar, naik dari Rp 438,18 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Bank Amar juga berhasil menyalurkan kredit mencapai Rp 2,8 triliun per Juni 2024.
Segmen online menunjukkan pertumbuhan signifikan sebesar 32,7% YoY, mencapai Rp 450 miliar, yang kini menyumbang 71,1% dari total pendapatan. Hal ini menunjukkan kemampuan Bank Amar dalam memanfaatkan peluang di sektor perbankan digital, yang menjadi salah satu fokus utama dalam pertumbuhan ekonomi digital nasional.
Hasil laporan terkini FAC Sekuritas Indonesia menunjukan Amar Bank terus memperkuat kepercayaan pasar dengan kinerja keuangan yang solid. FAC Sekuritas merekomendasi buy saham AMAR dengan target harga 12 bulan di Rp 294. Target harga tersebut mencerminkan potensi kenaikan sebesar 31% dibandingkan harga saham AMAR pada penutupan pasar tanggal 30 Agustus 2024, senilai Rp 224 per saham.
Amar Bank juga fokus mengembangkan solusi keuangan inovatif yang disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan bisnis ini. Salah satu inisiatif utamanya yakni pengembangan layanan embedded banking. SVP Finance Amar Bank, David Wirawan, menjelaskan solusi embedded banking dirancang untuk menyediakan alat dan layanan keuangan yang terintegrasi langsung ke dalam platform mitra.
Layanan ini memungkinkan UMKM untuk mengelola kebutuhan perbankan mereka dengan lebih efisien dan aman.
"Amar Bank membantu UMKM mengatasi hambatan keuangan dan mempercepat pertumbuhan mereka," kata David Wirawan dalam keterangan resminya, Rabu (12/9).
Di sisi lain, dana pihak ketiga (DPK) mengalami penurunan sebesar 6,77% akibat penurunan saldo deposito berjangka. Lalu perusahaan mencatatkan rasio kecukupan modal Amar Bank yang kuat. Kondisi ini menggambarkan potensi Bank Amar untuk mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan.
Adapun, rasio biaya operasional terhadap pendapatan (BOPO) sebesar 83,96% juga menunjukkan efisiensi operasional bank, yang berkontribusi pada peningkatan rasio pengembalian aset (ROA) sebesar 5,44% dan pengembalian ekuitas (ROE) sebesar 6,0%.