IHSG Berpotensi Anjlok Imbas AS Kenakan Indonesia Tarif Impor 32%

Nur Hana Putri Nabila
3 April 2025, 15:55
ihsg, amerika serikat, impor
ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/nz
Pekerja melintas di depan layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (27/3/2025).

Ringkasan

  • Capaian lifting minyak dan gas di bawah target APBN 2023, tetapi pemerintah telah menahan laju penurunan produksi menjadi 1%-2%.
  • Pemerintah berupaya meningkatkan produksi minyak dengan memanfaatkan sumur tidak aktif dan target peluncuran program pada kuartal pertama 2024.
  • Lifting gas bumi juga tidak mencapai target, dan pemerintah mendorong optimalisasi dengan menggunakan metode EOR dan menemukan giant discovery di wilayah Geng North dan Andaman.
! Ringkasan ini dihasilkan dengan menggunakan AI
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG diprediksi anjlok usai pada perdagangan saham Selasa (8/4) mendatang. Hal ini karena sejumlah faktor, salah satunya kebijakan tarif impor sebesar 32% yang diberlakukan Amerika Serikat kepada Indonesia.

Vice President, Head of Marketing, Strategy and Planning Kwoom Sekuritas Indonesia, Oktavianus Audi, memperkirakan IHSG cenderung melemah dalam kisaran support 6.278 dan resistance 6.635, meskipun sebelum libur bursa sempat menunjukkan tren penguatan.

Sebelumnya IHSG ditutup naik 0,59% ke level 6.510 pada perdagangan Kamis (27/3). Indeks saham bahkan sempat menyentuh level 6.510 pada perdagangan siang. 

Setelah libur Lebaran, Audi menyebut pasar diperkirakan akan cenderung melemah karena beberapa faktor. Pertama, depresiasi rupiah yang kembali berlanjut, bahkan sempat menyentuh level Rp16.740 per dolar AS.

Kedua, ia mengatakan kebijakan tarif impor sebesar 32% yang diberlakukan oleh Amerika Serikat diperkirakan akan memberikan dampak signifikan, terutama pada sektor non-migas, seperti tekstil dan produk tekstil, serta manufaktur alas kaki.

Hal ini dapat mengurangi daya saing produk Indonesia di pasar global dan menurunkan surplus perdagangan Indonesia.  Pada 2024, surplus perdagangan diperkirakan mencapai US$31,04 miliar, turun 18,84% dibandingkan tahun sebelumnya, yang merupakan surplus terendah dalam empat tahun terakhir.

Investor juga menantikan rilis risalah pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pada 10 April. Keputusan terkait kebijakan suku bunga ini akan memberikan gambaran lebih jelas mengenai arah kebijakan moneter AS, setelah pengumuman tarif impor 10% untuk seluruh negara yang berdagang dengan AS oleh Donald Trump. 

“Sebelumnya The Fed sudah merevisi target inflasi AS yang akan naik menjadi 2,7% year on year dari sebelumnya 2,5%yoy dan hal ini memicu spekulasi pasar akan perlambatan ekonomi global,” kata Audi ketika dihubungi Katadata.co.id, Kamis (3/4). 

Senada dengan Audi, pengamat mata uang Ibrahim Assuaibi memproyeksikan IHSG kemungkinan besar akan merosot sekitar 2-3% dalam perdagangan di hari Selasa. Menurut Ibrahim, dampak dari perang dagang signifikan sebab Indonesia sudah masuk dalam biaya impor dari Amerika. 

Ia menilai pemerintah perlu melakukan perlawanan terhadap Amerika guna mengatasi dampak dari kebijakan Trump. “Dengan menerapkan biaya impor yang harganya sama dengan Amerika memberikan biaya impor terhadap Indonesia yaitu 32%,” ujar Ibrahim.

Bursa Asia Anjlok

Kenaikan tarif impor juga berlaku untuk sejumlah negara di Asia. Hal ini membuat pasar modal Asia anjlok usai pengumuman tarif resiprokal oleh Presiden AS Donald Trump.  

Dikutip dari CNBC, indeks acuan Nikkei 225 memangkas penurunan lebih dari 4% hingga mengakhiri hari dengan penurunan 2,77% di level 34.735,93. Sementara indeks Topix yang lebih luas ditutup turun 3,08% di level 2.568,61.

Di Korea Selatan, indeks Kospi turun lebih dari 3% hingga ditutup dengan penurunan 0,76% di level 2.486,70. Sedangkan indeks Kosdaq berkapitalisasi kecil turun 0,2% menjadi 683,49.

Indeks CSI 300 di Cina turun 0,59% hingga mengakhiri hari di level 3.861,50. Sementara Indeks Hang Seng di Hong Kong turun 1,52% menjadi 22.849,81.

Sedangkan indeks acuan India Nifty 50 turun 0,26%, sementara BSE Sensex yang lebih luas turun 0,36% pada pukul 1.45 siang waktu setempat.

 

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...